Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Potensi Pertumbuhan 36%, Industri Unggas Indonesia Siap Bangkit

by Tim Redaksi
4, July, 2024
in Ekonomi
0
Potensi Pertumbuhan 36%, Industri Unggas Indonesia Siap Bangkit
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Kabar gembira bagi para investor! Industri unggas di Indonesia diprediksikan akan mengalami kebangkitan pada tahun 2024, dengan potensi pertumbuhan laba bersih mencapai 36%. Hal ini membuka peluang menarik bagi investor untuk berinvestasi di saham-saham sektor poultry di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Faktor-faktor Pendorong Kenaikan

  1. Harga Ayam Hidup (Live Bird/LB) yang Tinggi:
    • Harga LB pada pertengahan Juni 2024 kembali di atas Rp 20 ribu per kg, setelah sebelumnya berada di Rp 16 ribu per kg pada awal bulan tersebut.
    • Rata-rata harga LB selama Juni 2024 mencapai Rp 18.400 per kg.
  2. Penurunan Harga Bahan Baku Pakan:
    • Harga jagung, bahan baku utama pakan, turun menjadi Rp 4.600 per kg dari Rp 4.700 per kg pada awal Juni.
    • Harga bungkil kedelai, komponen penting pakan lainnya, juga mengalami penurunan 33% secara tahunan.

Proyeksi dan Potensi Investasi

Momentum positif ini diproyeksikan berlanjut hingga tahun 2025 dengan estimasi kenaikan laba bersih sebesar 34%. Kondisi ini membuka potensi re-rating saham sektor poultry di BEI.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Rekomendasi BRI Danareksa Sekuritas

BRI Danareksa Sekuritas, salah satu perusahaan sekuritas terkemuka di Indonesia, mempertahankan rekomendasi overweight untuk saham-saham sektor poultry di BEI. Katalis utama untuk re-rating adalah penurunan harga pakan dan kenaikan harga LB. Berikut adalah saham-saham unggulan yang direkomendasikan:

  • PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN): Rekomendasi beli dengan target harga Rp 5.900.
  • PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA): Rekomendasi beli dengan target harga Rp 1.500.
  • PT Malindo Feedmill Indonesia Tbk (MAIN): Rekomendasi beli dengan target harga Rp 850.

Faktor Pendukung Lainnya

Selain faktor-faktor utama di atas, kebangkitan industri unggas di Indonesia juga didukung oleh beberapa faktor lain, seperti:

  • Permintaan Ayam yang Stabil: Didukung oleh pertumbuhan populasi dan peningkatan daya beli masyarakat.
  • Komitmen Pemerintah: Dukungan pemerintah Indonesia untuk pengembangan industri unggas nasional.
  • Penerapan Teknologi dan Inovasi: Meningkatkan efisiensi produksi melalui teknologi dan inovasi.

Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: BRI Danareksa Sekuritasbursa efek indonesiaindustri unggaskebangkitan industri unggaspertumbuhan laba bersihPT Charoen Pokphand Indonesia TbkPT Japfa Comfeed Indonesia TbkPT Malindo Feedmill Indonesia Tbksaham poultry
Previous Post

Pakar Kritik Penanganan Serangan Siber di PDNS Surabaya, Serukan Pembenahan

Next Post

BYD Resmi Buka Pabrik Kendaraan Listrik di Thailand, Bagaimana di RI?

Next Post
BYD Resmi Buka Pabrik Kendaraan Listrik di Thailand, Bagaimana di RI?

BYD Resmi Buka Pabrik Kendaraan Listrik di Thailand, Bagaimana di RI?

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor