BeritaInvestor.id – Kabar gembira bagi para investor! Industri unggas di Indonesia diprediksikan akan mengalami kebangkitan pada tahun 2024, dengan potensi pertumbuhan laba bersih mencapai 36%. Hal ini membuka peluang menarik bagi investor untuk berinvestasi di saham-saham sektor poultry di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Faktor-faktor Pendorong Kenaikan
- Harga Ayam Hidup (Live Bird/LB) yang Tinggi:
- Harga LB pada pertengahan Juni 2024 kembali di atas Rp 20 ribu per kg, setelah sebelumnya berada di Rp 16 ribu per kg pada awal bulan tersebut.
- Rata-rata harga LB selama Juni 2024 mencapai Rp 18.400 per kg.
- Penurunan Harga Bahan Baku Pakan:
- Harga jagung, bahan baku utama pakan, turun menjadi Rp 4.600 per kg dari Rp 4.700 per kg pada awal Juni.
- Harga bungkil kedelai, komponen penting pakan lainnya, juga mengalami penurunan 33% secara tahunan.
Proyeksi dan Potensi Investasi
Momentum positif ini diproyeksikan berlanjut hingga tahun 2025 dengan estimasi kenaikan laba bersih sebesar 34%. Kondisi ini membuka potensi re-rating saham sektor poultry di BEI.
Rekomendasi BRI Danareksa Sekuritas
BRI Danareksa Sekuritas, salah satu perusahaan sekuritas terkemuka di Indonesia, mempertahankan rekomendasi overweight untuk saham-saham sektor poultry di BEI. Katalis utama untuk re-rating adalah penurunan harga pakan dan kenaikan harga LB. Berikut adalah saham-saham unggulan yang direkomendasikan:
- PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN): Rekomendasi beli dengan target harga Rp 5.900.
- PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA): Rekomendasi beli dengan target harga Rp 1.500.
- PT Malindo Feedmill Indonesia Tbk (MAIN): Rekomendasi beli dengan target harga Rp 850.
Faktor Pendukung Lainnya
Selain faktor-faktor utama di atas, kebangkitan industri unggas di Indonesia juga didukung oleh beberapa faktor lain, seperti:
- Permintaan Ayam yang Stabil: Didukung oleh pertumbuhan populasi dan peningkatan daya beli masyarakat.
- Komitmen Pemerintah: Dukungan pemerintah Indonesia untuk pengembangan industri unggas nasional.
- Penerapan Teknologi dan Inovasi: Meningkatkan efisiensi produksi melalui teknologi dan inovasi.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor