BeritaInvestor.id – PT Barito Pacific Tbk (BRPT) harus menelan pil pahit setelah JP Morgan menurunkan peringkat sahamnya dari neutral menjadi underweight. Penurunan rating ini dinilai berpotensi menekan harga saham BRPT dan berpotensi memecahkan rekor tertingginya yang dicapai pada 8 November 2023 lalu di level Rp1.830 per saham.
Dalam risetnya, JP Morgan menjelaskan bahwa penurunan rating ini didasarkan pada beberapa faktor, termasuk tingginya valuasi saham BRPT, serta potensi pelemahan kinerja kedua anak usahanya, yakni PT Barito Renewables (BREN) dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
JP Morgan menilai, valuasi saham BRPT saat ini sudah terlalu mahal, dengan rasio price to earnings ratio (PER) mencapai 100 kali. Sementara itu, JP Morgan juga memperkirakan kinerja BREN dan TPIA akan mulai melambat pada tahun depan.
“Kami tidak melihat adanya perubahan outlook pertumbuhan kinerja BREN dan TPIA yang memberikan alasan untuk melakukan reli seperti itu,” tulis JP Morgan dalam risetnya.
Penurunan rating saham BRPT ini kemudian berdampak pada pergerakan sahamnya di pasar. Pada perdagangan hari ini, Rabu (13/12/2023), saham BRPT melemah 1,99% ke level Rp1.720 per saham.
Penurunan harga saham BRPT ini juga berpotensi memecahkan rekor tertingginya yang dicapai pada 8 November 2023 lalu di level Rp1.830 per saham. Jika harga saham BRPT terus melemah, maka rekor tertingginya tersebut akan terancam pecah.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor