BeritaInvestor.id – Jamie Dimon, tokoh utama di bank raksasa Amerika Serikat JPMorgan Chase, yang sering dianggap sebagai bankir terkemuka di dunia, mengumumkan pada hari Rabu bahwa ia bersiap untuk “menanggapi” upaya pembatasan investasi hijau yang telah diterapkan oleh pihak tertentu, menyatakan keputusannya tersebut di tengah ketidaksetujuan terhadap aturan yang diimplementasikan oleh negara bagian Texas pada tahun 2021.
Dimon dengan tegas menyoroti undang-undang Texas yang mulai berlaku pada tahun 2021, yang membatasi kerja sama bisnis dengan perusahaan keuangan yang menerapkan kebijakan lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG). Peraturan ini menjadi perhatian serius bagi JPMorgan, yang selama beberapa tahun menjadi salah satu pelopor pinjaman ESG terbesar di dunia.
Negara bagian Texas pada tahun 2021 mengeluarkan dua undang-undang yang membatasi kerjasama dengan perbankan yang dianggap menghambat investasi di industri energi fosil dan senjata api. Sementara JPMorgan telah mulai menjauh dari industri yang dianggap “kotor” ini, perusahaan ini menemui kendala pada tahun 2022 karena undang-undang yang ada di Texas.
Dimon menyampaikan pandangan bahwa undang-undang tersebut merugikan bisnis dan menekankan kontribusi bank dalam mendanai sekolah, rumah sakit, dan sektor bisnis lainnya di negara bagian tersebut.
“Alasan mereka kecewa pada kami belum jelas, dan mungkin akan dipertimbangkan kembali suatu hari nanti,” ucap Dimon dalam pertemuan puncak DealBook di Manhattan, sebagaimana dilansir oleh The New York Times, Kamis (30/11/2023).
Selama acara tersebut, Dimon juga mengulas berbagai topik, termasuk ekonomi, geopolitik, dan pandangan terhadap Elon Musk. Dia menggambarkan saat ini sebagai salah satu periode paling berisiko dalam beberapa dekade terakhir, di mana ancaman terbesar terhadap umat manusia adalah “proliferasi nuklir, perubahan iklim, dan pandemi lainnya.”
“Kita tidak boleh puas,” tambah Dimon. “Dunia selalu berbahaya, dan kita sering lalai.”
Dimon juga mengekspresikan kekhawatirannya terhadap kemungkinan invasi Tiongkok ke Taiwan, yang menurutnya dapat menyebabkan “depresi besar” dan meningkatkan pemborosan belanja pemerintah AS.
Saat ditanya mengenai hubungan JPMorgan Chase dengan ByteDance, perusahaan induk TikTok yang telah dilarang di beberapa negara bagian AS karena keterkaitannya dengan Tiongkok, Dimon menolak memberikan komentar terperinci. Namun, dia menegaskan bahwa bank telah melakukan pemeriksaan menyeluruh dan tidak akan melayani klien yang dianggap melakukan tindakan yang sangat merugikan menurut standar JPMorgan Chase.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor