BeritaInvestor.id – Jamie Dimon, CEO JP Morgan Chase, dan keluarganya berencana untuk menjual satu juta saham perusahaan tersebut mulai tahun depan. Pengumuman ini berasal dari sumber sekuritas yang telah menerima pengajuannya pada Senin, (30/10/2023).
Dimon dan keluarganya saat ini memiliki sekitar 8,6 juta saham di JP Morgan Chase. Keputusan ini menandai penjualan saham pertama Dimon selama 17 tahun memimpin perusahaan tersebut.
Pada akhir perdagangan hari Kamis, saham JP Morgan Chase ditutup pada angka $140,76, sehingga total nilai transaksinya mencapai sekitar US$ 141 juta.
Meskipun menjual sejumlah saham, JP Morgan Chase menegaskan bahwa Dimon tetap yakin akan prospek perusahaan yang sangat kuat, dan kepemilikannya di perusahaan tetap signifikan.
Hingga saat ini, belum ada komentar resmi dari perusahaan terkait rencana penjualan saham ini.
Sementara itu, saham JP Morgan Chase telah mengalami kenaikan sekitar 5% sepanjang tahun ini, meskipun kondisi industri perbankan cukup sulit. Kenaikan suku bunga yang agresif oleh Federal Reserve sejak tahun 2022 telah mengurangi permintaan pinjaman, sementara bank-bank menghadapi penurunan nilai investasi obligasi mereka.
JP Morgan Chase, yang merupakan bank terbesar di AS, berhasil mencatatkan pendapatan yang lebih baik tahun ini, meskipun dalam situasi yang penuh tantangan. Pada bulan Mei, bank ini melakukan akuisisi sebagian besar aset dari pemberi pinjaman regional First Republic yang bangkrut, langkah ini membantu melonjaknya laba JP Morgan Chase sebesar 35% pada kuartal terakhir.
Namun, Jamie Dimon telah mengingatkan bahwa perjuangan Federal Reserve melawan inflasi belum berakhir dan bisa melemahkan ketahanan perekonomian. Dia juga telah mengingatkan bahwa konflik di Ukraina, Israel, dan Gaza memiliki potensi dampak negatif pada pasar keuangan global dan geopolitik dunia.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor
