BeritaInvestor.id – Pasar modal Indonesia melihat debut perdana saham Amman Mineral Internasional (AMMN) dengan kecenderungan stabil, namun kurang membangkitkan antusiasme yang tinggi. Pelaku pasar tampak berhati-hati dalam memburu saham perdana perseroan tersebut.
Meskipun didukung oleh 7 perusahaan pialang (broker), saham perdana Amman tidak dapat memenuhi ekspektasi pasar dengan mencapai level auto reject atas (ARA). Bahkan, saham Amman mengalami kesulitan untuk menjauh dari zona merah pada awal perdagangan.
Dalam hasilnya, saham perdana Amman hanya menguat sebanyak 35 poin atau 2,1 persen menjadi Rp1.730 per lembar saham. Saham Amman mencatat level terendah Rp1.700 dengan kenaikan 5 poin, tertinggi Rp1.750, dan rata-rata berada di kisaran Rp1.719 per lembar. Jumlah lot saham Amman yang diperdagangkan sebanyak 2 juta lot dengan nilai total Rp275,20 miliar. Namun, pada pukul 10:33 WIB, saham AMMN mulai naik perlahan menjadi Rp1.770 naik +4,42% dengan volume Rp. 376 Miliar dan transaksi lot sebanyak 2,1 juta lot, menjadikan AMMN sebagai rangking 1 dengan volume terbesar.
Dengan harga saham tersebut, nilai kapitalisasi pasar Amman mencapai Rp127,2 triliun. Pagi ini, Amman resmi tercatat sebagai emiten ke-45 di Bursa Efek Indonesia (BEI). Anak perusahaan Medco Energi (MEDC) ini menetapkan harga initial public offering (IPO) sebesar Rp1.695 per lembar saham. Harga tersebut hampir berada di bagian bawah kisaran harga masa book building yang berkisar antara Rp1.650-1.775 per saham.
Perusahaan tambang tembaga dan emas ini melepas 6.328.208.800 lembar saham atau setara dengan 8,80 persen dari total modal yang ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp125 per saham. Dengan harga tersebut, perseroan berhasil mengumpulkan dana IPO sebesar Rp10,72 triliun, yang sedikit di bawah skenario awal sebesar Rp12,9 triliun.
Mandiri Sekuritas, BNI Sekuritas, CLSA Sekuritas Indonesia, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, BRI Danareksa Sekuritas, Maybank Sekuritas Indonesia, dan Samuel Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek Amman. Selain itu, Amman juga meluncurkan program opsi kepemilikan saham bagi karyawan dengan menerbitkan 602,3 ribu saham biasa baru.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor