PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, dikabarkan mengalami kelebihan permintaan yang sangat tinggi hingga puluhan kali (Oversubscribed )dari jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum perdana (IPO) di pasar primer.
Perusahaan ini didirikan pada tahun 2007 dengan nama PT Bakrie Steel Industries dan kemudian mengubah namanya menjadi PT VKTR Teknologi Mobilitas pada tahun 2022. Bermarkas di Jakarta, VKTR telah menjadi kekuatan utama dalam industri kendaraan listrik (EV) di Indonesia.
Melalui desain, manufaktur, dan distribusi kendaraan listrik beserta komponen dan suku cadangnya, VKTR terus melakukan inovasi yang luar biasa. Perusahaan ini juga berperan penting dalam menyediakan infrastruktur pengisian daya yang handal untuk kendaraan listrik dan memperluas jaringan distribusinya.
Salah satu prestasi terbesar VKTR adalah pengiriman sekelompok bus listrik pertama kepada TransJakarta, otoritas transportasi umum Jakarta, pada tahun 2022. Pada tahun 2023, VKTR meluncurkan produk terbarunya, yakni sepeda motor listrik VKTR C-125.
Kemitraan VKTR dengan perusahaan-perusahaan ternama di industri kendaraan listrik, seperti BYD, BYD Indonesia, dan Tri Sakti, juga telah memberikan kontribusi besar dalam pengembangan teknologi EV dan perluasan jaringan distribusi VKTR.
Harga saham VKTR dalam IPO ditetapkan sebesar Rp100 per saham. Perusahaan berharap mendapatkan dana segar sebesar Rp875 miliar dari aksi korporasi ini. Otoritas Jasa Keuangan telah mengeluarkan pernyataan efektif untuk VKTR pada 13 Juni 2023. Setelah periode penawaran umum, penjatahan saham dijadwalkan pada 15 Juni 2023, distribusi saham secara elektronik pada 16 Juni 2023, dan pencatatan saham perdana diharapkan dapat dilakukan pada 19 Juni 2023. VKTR berencana untuk melepas sebanyak 8,75 miliar saham dengan nilai nominal Rp10 per saham. Jumlah ini setara dengan 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor setelah Penawaran Umum Perdana Saham.
Dari hasil dana yang diperoleh dari IPO, sekitar 40,29% akan digunakan oleh perusahaan untuk belanja modal (capital expenditure/CAPEX), seperti pengembangan fasilitas perakitan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai, pembangunan fasilitas produksi sepeda motor listrik, pengembangan fasilitas perakitan modul dan pak baterai, pembelian lahan, serta keperluan riset.
Selanjutnya, sekitar 44,11% akan dialokasikan untuk modal kerja dan/atau biaya operasional (operational expenditure/OPEX) guna memenuhi kebutuhan operasional perusahaan. Sekitar 11,69% akan diberikan kepada Perusahaan Anak, yaitu PT Bakrie Autoparts, sebagai penyertaan modal untuk pengembangan usaha.
Selain itu, sekitar 2,51% akan digunakan untuk melunasi pokok utang kepada PT Tambara Tama Mandiri, sementara 1,40% akan digunakan untuk melunasi pokok utang kepada PT Andara Multi Sarana. Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO, kepemilikan saham VKTR secara proforma akan terbagi dengan PT Bakrie & Brothers Tbk. (BNBR) menguasai 45,55% saham, PT Bakrie Metal Industries dengan 22,05% saham, PT Kuantum Akselerasi Indonesia dengan 12,40% saham, dan sisanya sebanyak 20,00% saham akan dimiliki oleh masyarakat umum. PT Samuel Sekuritas Indonesia, PT Ciptadana Sekuritas Asia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk telah ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi saham dan penjamin emisi saham untuk aksi korporasi ini.