BeritaInvestor.id – PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX) didirikan dengan nama PT Karya Pelumas Indonesia berdasarkan Akta Notaris No. 42 tanggal 27 Februari 2017. Sejak April 2017, PT Karya Pelumas Indonesia menjadi distributor eksklusif untuk LUPROMAX Lubricants di Indonesia menggantikan PT Magna Indonesia.
Pada 1 November 2017, PT Karya Pelumas Indonesia resmi berubah nama menjadi PT Lupromax Pelumas Indonesia. Dalam situs resmi, perusahaan menegaskan komitmennya untuk memasarkan dan mendistribusikan produk LUPROMAX di Indonesia.
PT Lupromax Pelumas Indonesia Tbk (LMAX) akan menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) sebanyak 195 juta saham atau 26,09%. Kisaran harga penawarannya berada di rentang Rp 160-200 per saham.
Dengan demikian, estimasi dana yang akan dihimpun oleh Lupromax Pelumas dari IPO ini berkisar antara Rp 31,2 miliar hingga Rp 39 miliar. Rincian penggunaan dana IPO mencakup pembelian persediaan dan biaya operasional, sedangkan dana dari pelaksanaan waran akan digunakan untuk modal kerja.
Jadwal proses IPO yang dipublikasikan pada 20 Juli 2023 mencakup masa penawaran awal (bookbuilding) pada 21-24 Juli, perkiraan masa penawaran umum pada 2-7 Agustus, dan perkiraan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 9 Agustus. Shinhan Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Bersamaan dengan IPO, Lupromax Pelumas (LMAX) akan menerbitkan maksimal 97,5 juta waran seri I secara gratis bagi para pemegang saham baru. Setiap pemegang 2 saham baru berhak memperoleh 1 waran seri I. Setiap waran memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli 1 saham baru dengan harga pelaksanaan antara Rp 170-180. Total dana dari pelaksanaan waran seri I mencapai minimal Rp 16,57 miliar dan maksimal Rp 17,55 miliar.
Pemegang saham Lupromax Pelumas saat ini terdiri dari Kartika Soemargono 47,5%, Trisno Harnadi 19%, Jong Anton Dwi Putro 20%, dan Clarissa Calluella Haberth 13,5%.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor