PT Pertamina Hulu Energi (PHE) dikabarkan akan menggelar pencatatan saham perdana (initial public offering/IPO) dalam waktu dekat. PHE, anak perusahaan PT Pertamina (Persero), mencatatkan laba bersih yang luar biasa pada tahun lalu. Pada tahun 2022, laba bersih PHE mencapai US$ 4,67 miliar atau sekitar Rp 69,22 triliun. Angka ini melebihi laba yang dicatatkan oleh Bank Rakyat Indonesia (BRI) sebesar Rp 51,4 triliun dan Bank Central Asia (BCA) sebesar Rp 40 triliun.
Kabar mengenai rencana IPO PHE ini diungkapkan oleh Wakil Menteri BUMN I, Pahala Mansury, pada hari Senin yang lalu. Pihak terkait masih sedang melakukan kajian pasar terkait rencana Subholding Upstream Pertamina ini untuk melantai di bursa saham. Rencana IPO ini sebelumnya dijadwalkan akan dilaksanakan pada bulan Juni ini.
Pahala menjelaskan bahwa saat ini kondisi pasar sedang dievaluasi dengan baik oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan bursa efek untuk menentukan kemungkinan pelaksanaan IPO oleh PHE. Meskipun IPO masih dalam tahap pengkajian, PHE memiliki kekuatan pendanaan yang cukup untuk menjalankan sejumlah penugasan, termasuk pengambilalihan hak partisipasi Shell di Blok Masela sebesar 35%.
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, enggan memberikan rincian lebih lanjut mengenai rencana IPO PHE. Namun, dia mengisyaratkan bahwa IPO PHE akan menjadi kejutan yang akan diungkapkan oleh perusahaan.
Rencana IPO PHE ini memiliki tujuan penting untuk mendapatkan sumber pendanaan guna mendukung kegiatan pencarian cadangan minyak baru. Pertamina sebagai perusahaan migas negara memiliki keterbatasan pendanaan, sementara kebutuhan impor untuk minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) terus meningkat setiap tahunnya.
Melalui IPO, Pertamina berharap dapat memperoleh dana untuk mendukung kegiatan eksplorasi dan peningkatan produksi migas. Kemajuan teknologi di sektor minyak dan gas bumi menjadi faktor penting dalam mengoptimalkan produksi migas Pertamina. Pertamina juga berharap untuk menjalankan eksplorasi sumur-sumur minyak yang telah lama tidak aktif, baik oleh Pertamina maupun sektor swasta.
Rencana IPO PHE ini diharapkan dapat mengumpulkan dana sekitar Rp 20 triliun atau sekitar US$ 1,36 miliar. PHE memiliki potensi yang kuat untuk menarik minat investor dengan kinerja keuangan yang mengesankan.