BeritaInvestor.id – PT Mastersystem Infotama Tbk (MSTI) telah sukses meluncurkan penawaran umum perdana (IPO) dengan melepas sebanyak 470.823.600 saham, setara dengan 15% dari total saham perseroan.
Dalam prospektus finalnya, MSTI telah menetapkan harga IPO sebesar Rp 1.355 per saham. Dengan penawaran ini, perseroan mengumpulkan dana sebesar Rp 637,96 miliar.
IPO MSTI ini berlangsung setelah penawaran awal (bookbuilding) yang diadakan pada 20-26 Oktober 2023 dengan kisaran harga penawaran awal sebesar Rp 1.355-1.595.
Tanggal efektif IPO Mastersystem Infotama ditetapkan pada 31 Oktober, dan masa penawaran umum akan berlangsung dari 2 hingga 6 November. Saham MSTI akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 November.
Indo Premier Sekuritas dan Maybank Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam IPO ini.
Seluruh dana yang berhasil dikumpulkan dari IPO MSTI, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk dua tujuan utama. Sekitar Rp 101,57 miliar akan digunakan untuk membayar sebagian pokok utang kepada PT Bank OCBC NISP Tbk yang akan jatuh tempo. Selain itu, sisanya akan dialokasikan untuk modal kerja guna mendukung kegiatan usaha utama MSTI, termasuk pembiayaan kegiatan operasional, pembelian perangkat keras, perangkat lunak, jasa pihak ketiga, dan beban operasional lainnya.
Mastersystem Infotama (MSTI) merupakan penyedia layanan integrasi sistem terkemuka di Indonesia, dengan lebih dari 29 tahun pengalaman. Perseroan menawarkan berbagai solusi teknologi informasi dan komunikasi (TIK) yang komprehensif dengan mengintegrasikan berbagai komponen perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan komunikasi ke dalam sistem yang kohesif dan fungsional. Berdasarkan riset dari Euromonitor pada Agustus 2023, MSTI merupakan penyedia solusi IT terbesar ketiga di Indonesia dengan pangsa pasar 6,9% pada tahun 2022.
Pada tahun 2022, MSTI mencapai pendapatan sebesar Rp 3,51 triliun dan laba tahun berjalan sebesar Rp 398,94 miliar. MSTI juga merupakan mitra dari berbagai prinsipal ICT ternama global, dan menyediakan layanan service and maintenance serta managed services bagi pelanggan cloud di Indonesia. Selain itu, perseroan mengembangkan intellectual property (IP) miliknya sendiri dalam teknologi enterprise networking dan collaboration.
Sebelum IPO, pemegang saham utama MSTI adalah Eddy Anthony (33,83%), Jupri Wijaya (33,83%), dan Joko Gunawan (32,34%).
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor