BeritaInvestor.id – PT Sumber Sinergi Makmur Tbk (IOTF), yang juga dikenal dengan nama Fox Logger, telah memutuskan untuk melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) dengan menawarkan 1,1 miliar saham atau sekitar 20,83% dari total sahamnya. Harga per saham dalam IPO ini ditetapkan sebesar Rp 100, sehingga nilai total penawaran umum mencapai Rp 110 miliar.
Tanggal efektif pelaksanaan IPO ini adalah 27 September 2023, dan masa penawaran umum berlangsung dari 29 September hingga 4 Oktober. Saham IOTF dijadwalkan akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tanggal 6 Oktober. Dalam prosesnya, KB Valbury Sekuritas dan Shinhan Sekuritas bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Selain penawaran saham, IOTF juga menerbitkan 1,1 waran seri I secara cuma-cuma. Setiap pemegang saham baru akan memperoleh satu waran seri I. Waran ini memberikan hak kepada pemegangnya untuk menebus satu saham baru perseroan dengan harga Rp 130. Total pelaksanaan waran seri I memiliki nilai maksimal sekitar Rp 143 miliar.
IOTF, yang dikenal sebagai distributor dan instalator perangkat global positioning system (GPS) untuk otomotif dan logistik, memiliki pemegang saham sebelum IPO, termasuk Alamsyah (37,5%), Darren Suciono (37,5%), dan Gracia Puspita Suciono (25%).
Seluruh dana yang diperoleh dari IPO ini, setelah dipotong biaya-biaya emisi, akan digunakan oleh perseroan untuk modal kerja, khususnya dalam pembelian persediaan perangkat GPS tracker seperti GT06N, ET200, OBD, X3, WETRACKLITE, dan model GPS tracker lainnya, beserta perangkat pendukungnya. Semua perangkat ini akan dibeli dari Shenzhen Jimi Iot Co Ltd (Jimi IOT), pemasok perseroan, dan kemudian dijual kembali dalam rangka pelaksanaan kegiatan usaha perseroan.
Dana yang diperoleh dari pelaksanaan waran seri I juga akan digunakan untuk pembelian persediaan perangkat GPS tracker dan pendukungnya, yang selanjutnya akan dijual kembali oleh perseroan sebagai bagian dari aktivitas usahanya. Jimi IOT, pemasok ini, tidak memiliki hubungan afiliasi dengan perseroan, dan kerja sama mereka telah diatur dalam perjanjian distributor yang berlaku hingga 30 Desember 2027.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor