BeritaInvestor.id – Pada tanggal yang tercatat pada laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Juli 2023, investor berpengalaman, Lo Kheng Hong, telah menjual seluruh sahamnya dalam perusahaan ban terkemuka, PT Gajah Tunggal Tbk. Jumlah saham yang dijual mencapai 180.001.000 (180 juta) saham, yang setara dengan 5,16 persen kepemilikan. Perubahan ini menarik perhatian, mengingat bahwa dalam bulan sebelumnya, Lo Kheng Hong memiliki lebih dari 5 persen saham Gajah Tunggal Tbk.
Periode antara tanggal 7 hingga 10 Juli 2023 mencatat penjualan sebagian saham Gajah Tunggal oleh Lo Kheng Hong sebanyak 4.873.600 saham. Data dari PT Kustodian Sentral Efek Indonesia menunjukkan bahwa kepemilikan sahamnya berkurang menjadi 5,03 persen dari posisi sebelumnya sebesar 5,17 persen. Dengan asumsi harga penutupan perdagangan saham pada tanggal 7 Juli 2023 sebesar Rp1.275 per saham, potensi keuntungan yang dapat diperoleh Lo Kheng Hong dari penjualan ini mencapai sekitar Rp6,21 miliar.
Selain penjualan saham oleh Lo Kheng Hong, laporan registrasi pemegang efek juga mengungkapkan perubahan dalam jumlah pemegang saham secara keseluruhan. Terdapat peningkatan sebanyak 2.355 investor baru dari bulan sebelumnya, dengan total pemegang saham mencapai 29.343 investor. Jumlah keseluruhan saham yang dipegang oleh investor-investor ini mencapai 40,5 persen dari total saham Gajah Tunggal Tbk yang ada di Bursa Efek Indonesia, yang mencapai 3.484.800.000 (3,48 miliar) saham. Investor utama tetaplah Denham Pte. Ltd. dengan kepemilikan sebanyak 49,5 persen saham, diikuti oleh Compagnie Financiere Michelin yang memiliki 10 persen saham.
Data dari RTI Business juga mengungkapkan kepemilikan saham oleh direksi dan komisaris, yaitu Lei Huai Chin dan Kisyuwono, masing-masing hanya memiliki jumlah saham yang terbatas, yakni 4.500 saham dan 200.000 saham.
Pada tanggal penutupan perdagangan tanggal 11 Agustus 2023, harga saham Gajah Tunggal Tbk tercatat turun 1,08 persen menjadi Rp920 per saham. Meskipun demikian, sepanjang tahun ini, saham ini telah mengalami kenaikan sebesar 64,29 persen. Pada bulan Juli 2023, selama empat hari berturut-turut (3-6 Juli 2023), saham Gajah Tunggal Tbk mengalami kenaikan sebesar 58,57 persen dari harga Rp845 menjadi Rp1.340 per saham.
Kinerja Positif Emiten Ban di Semester Pertama 2023: Gajah Tunggal Tbk Mencatat Laba dan Kinerja Penjualan
Emiten yang terkait dengan industri produksi ban, termasuk GT Radial dan IRC Gajah Tunggal, berhasil mencatat kinerja positif sepanjang semester pertama tahun 2023. Mereka berhasil mengubah situasi rugi menjadi laba, dengan Gajah Tunggal Tbk menghasilkan laba sebesar Rp359,09 miliar.
Dari laporan keuangan, terungkap bahwa pendapatan bersih Gajah Tunggal Tbk mencapai Rp8,11 triliun dalam enam bulan pertama tahun 2023. Meskipun terjadi penurunan sebesar 2,07 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai Rp8,27 triliun. Rinciannya mengungkapkan bahwa penjualan ban domestik kepada pihak berelasi mencapai Rp19,73 miliar, sementara penjualan ekspor kepada pihak berelasi mencapai Rp853 miliar. Penjualan ban kepada pihak ketiga dalam negeri meningkat sebesar 7,3 persen menjadi Rp6,21 triliun, sementara penjualan ekspor kepada pihak ketiga naik 23,55 persen menjadi Rp1,15 triliun dari sebelumnya Rp934,42 miliar.
Penjualan bersih yang menurun diimbangi dengan penurunan beban pokok penjualan sebesar 8,01 persen menjadi Rp6,59 triliun dari sebelumnya Rp7,17 triliun. Akibatnya, laba kotor perusahaan meningkat sebesar 36,11 persen menjadi Rp1,51 triliun dibandingkan dengan semester pertama tahun 2022 yang mencapai Rp1,11 triliun. Keuntungan juga didapatkan dari selisih kurs sebesar Rp130,63 miliar hingga akhir Juni 2023, berbanding terbalik dengan kerugian sebelumnya yaitu Rp90,70 miliar pada tahun sebelumnya.
Setelah mempertimbangkan berbagai beban yang dapat dieliminasi, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Gajah Tunggal Tbk tercatat sebesar Rp359,09 miliar. Ini merupakan peningkatan mencolok sebesar 662 persen dibandingkan dengan semester pertama tahun 2022 yang sebelumnya mencatatkan kerugian sebesar Rp63,88 miliar.
Dalam hal neraca keuangan, total aset Gajah Tunggal Tbk mengalami penurunan menjadi Rp18,80 triliun dibandingkan dengan akhir tahun 2022 yang mencapai Rp19,01 triliun. Liabilitas perusahaan juga mengalami penurunan tipis menjadi Rp11,32 triliun dari akhir Desember 2022 sebesar Rp11,79 triliun. Namun, ekuitas perusahaan mengalami peningkatan menjadi Rp7,47 triliun dari angka akhir Desember 2022 yang mencapai Rp7,22 triliun.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor