BeritaInvestor.id – Investor berpengalaman, Lo Kheng Hong (LKH), telah membuka pintu ke dalam pemikirannya dan membagikan alasan di balik keputusannya untuk berinvestasi di PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dan PT Timah Tbk (TINS). LKH dikenal sebagai salah satu penganut prinsip “value investing,” yaitu berinvestasi pada saham-saham perusahaan dengan fundamental yang kuat.
Salah satu tindakan yang menarik perhatian adalah ketika LKH memutuskan untuk membeli saham PGAS dengan harga Rp1.100 per saham. Keputusan ini diambil setelah dia menjual seluruh kepemilikannya di PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) dan mengalihkan seluruh uangnya ke saham PGAS.
Menurut LKH, pilihan ini muncul ketika harga saham PGAS berada di level yang menarik, yaitu Rp1.100. Dia merasa bahwa harga tersebut memiliki potensi untuk naik, dan itu adalah salah satu alasan utama di balik keputusannya.
Namun, LKH menekankan bahwa bagi dirinya, tidak ada perbedaan mendasar antara berinvestasi dalam saham perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau perusahaan swasta. Yang terpenting adalah fundamental perusahaan tersebut baik dan dikelola oleh manajemen yang kompeten.
LKH juga menegaskan bahwa pendekatannya dalam berinvestasi berfokus pada fundamental perusahaan dan kinerjanya, bukan pada analisis teknikal atau grafik harga saham. Baginya, kunci utama adalah melihat kinerja perusahaan yang mendasari saham tersebut.
Terbaru, saham PGAS mendapatkan rekomendasi “Beli” (BUY) dari konsensus analis yang dirangkum oleh Bloomberg. Dari 19 analis, 15 merekomendasikan “beli,” satu merekomendasikan “tahan,” dan tiga merekomendasikan “jual.” Peringkat konsensusnya adalah 4,2, pada skala 1 hingga 5, dengan 1 menunjukkan sinyal kuat jual dan 5 menunjukkan sinyal kuat beli.
Meskipun laba bersih PGAS pada semester I 2023 mengalami penurunan akibat beban biaya yang tinggi terkait kebijakan harga gas bumi tertentu, LKH tetap melihat potensi dalam saham ini, yang tercermin dalam pembeliannya.
Selain PGAS, LKH juga berbagi kisah tentang pengalamannya berinvestasi di PT Timah Tbk (TINS). Dia menceritakan bahwa untuk membeli saham TINS, dia bahkan harus menjual vila mewahnya. Namun, pengorbanannya tidak sia-sia karena dia berhasil mendapatkan keuntungan yang signifikan saat harga saham TINS naik.
Kisah LKH adalah contoh nyata dari pentingnya riset dan pemahaman yang mendalam tentang saham yang akan diinvestasikan, serta kesabaran dalam menunggu hasil investasi yang diinginkan. Bagi LKH, kunci utama adalah berfokus pada fundamental perusahaan dan memahami alasan di balik setiap keputusan investasi yang diambilnya.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor