BeritaInvestor.id – Pada perdagangan saham kemarin, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup turun hingga 78,68 poin (1,14%) ke posisi 6.794,86. Salah satu penyebabnya adalah aksi jual besar-besaran oleh investor asing yang mencapai Rp1,13 triliun. Di pasar reguler, net sell investor asing juga mencapai Rp963,57 miliar.
Aksi Jual Besar-Besaran oleh Investor Asing
Investor asing paling banyak menjual saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan jumlah Rp690,35 miliar, yang membuat sahamnya jatuh 3,76% ke harga Rp8.950/saham. Namun, saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) justru mencatatkan net buy terbesar dari investor asing, yaitu Rp116,24 miliar, meskipun sahamnya tetap turun 0,37% menjadi Rp2.670/saham.
Keputusan Bank Indonesia tentang BI Rate
Bank Indonesia memutuskan untuk mempertahankan BI Rate di level 5,75% setelah Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 18 dan 19 Februari 2025. Gubernur Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa keputusan ini bertujuan untuk menjaga inflasi agar tetap dalam target pemerintah, yaitu 2,5% plus minus 1%. Hasil survei pasar juga menunjukkan bahwa banyak yang memperkirakan BI Rate akan tetap di level saat ini.
Pertumbuhan Kredit di Awal Tahun 2025
Di sisi lain, Bank Indonesia melaporkan bahwa pertumbuhan kredit pada Januari 2025 hanya tumbuh 10,27% year-on-year (yoy), lebih lambat dibandingkan bulan sebelumnya. Gubernur Perry Warjiyo menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didukung oleh penjualan korporasi meski konsumsi rumah tangga belum optimal. Kredit modal kerja, investasi, dan konsumsi masing-masing tumbuh sebesar 8,40% yoy, 13,22% yoy, dan 10,37% yoy. Sedangkan kredit syariah tumbuh 9,71% yoy dan kredit untuk UMKM tumbuh 2,88% yoy. Gubernur juga menyatakan bahwa likuiditas masih baik dan mendukung pertumbuhan kredit dalam perbankan.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.