BeritaInvestor.id – Pertumbuhan investasi di Indonesia melambat menjadi 2,12% (year-on-year/yoy) pada kuartal I-2025. Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut hal ini terjadi karena investor masih berstatus ‘wait and see’ akibat gejolak ekonomi global dan tren awal tahun yang biasanya lebih rendah.
Mengapa Investasi Menurun?
PMTB atau Pembentukan Modal Tetap Bruto mencatat pertumbuhan terendah sejak kuartal I-2023 (1,53%). Pada Q1 2024, PMTB juga lebih tinggi (3,78%). BPS menyebut faktor utama adalah ketidakpastian pasar global dan sifat alamiah pertumbuhan awal tahun yang tidak seaktif kuartal berikutnya.
Catatan Historis Pertumbuhan PMTB
Pada Q1-2024, PMTB tumbuh 3,78%, tetapi naik pada kuartal selanjutnya. Sementara di 2025, penurunan mencapai level terendah baru (2,12% yoy). Data ini sejalan dengan keterangan Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, yang mengungkapkan kondisi pasar global sebagai penyebab utama.
Kinerja Komponen Penyusun PMTB
– **Mesin dan Perlengkapan**: Tumbuh signifikan (7,95% yoy) dari 2,93% tahun lalu.
– **Produk Kekayaan Intelektual**: Naik menjadi 6,20%, naik dari 5,15%.
– **Kendaraan**: Capai 1,73% yoy, pulih dari kontraksi -13,33% tahun sebelumnya.
Sementara itu:
– **Bangunan**: Melambat menjadi 1,35% (dari 5,46% Q1-2024).
– **Cultivated Biological Resources (CBR)**: Turun ke 1,76% dari 3,24%.
– **Peralatan Lain**: Kontraksi -0,29%, jatuh dari 4,99% yoy.
Pertimbangan Investasi Asing dan Dalam Negeri
PMA (Penanaman Modal Asing) dan PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) fokus pada bangunan, mesin, serta barang modal. Pembelian tanah tidak termasuk dalam perhitungan PMTB sesuai standar internasional.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.