Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Inflasi Tinggi, Suku Bunga Naik, Obligasi Anjlok

by Tim Redaksi
3, June, 2024
in Ekonomi
0
BI Rate Dinaikkan: Langkah Terakhir Jaga Stabilitas Nilai Tukar?
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Para investor obligasi global kini harus menerima kenyataan bahwa suku bunga kemungkinan akan tetap tinggi dalam waktu yang akan datang. Dari Amerika Serikat dan Jerman hingga Australia dan Jepang, dua minggu terakhir menjadi masa yang sulit bagi investor yang berharap adanya penurunan suku bunga dari bank sentral terbesar di dunia pada tahun ini. Realitanya, inflasi belum sepenuhnya terkendali, sehingga bank sentral tetap waspada dan para pemegang obligasi mengalami kerugian.

Kerugian pada Obligasi Pemerintah Global

Obligasi pemerintah global kehilangan sekitar 1,3% sejak 16 Mei — sekitar waktu ketika banyak imbal hasil berada di titik terendah bulan ini, menurut Indeks Bloomberg. Sektor ini turun sekitar 5% sejauh tahun ini, menghapus semua keuntungan dari akhir tahun lalu, saat optimisme terhadap prospek penurunan suku bunga di seluruh dunia berada di puncaknya.

Penurunan Harga Obligasi dan Kenaikan Inflasi

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Penurunan harga obligasi semakin dalam pada hari Jumat setelah inflasi di kawasan euro meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Mei, mendorong imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun ke level tertinggi dalam lebih dari enam bulan. Ujian berikutnya adalah angka inflasi PCE yang akan diumumkan pada pukul 8:30 pagi waktu New York, yang merupakan tolok ukur pilihan Federal Reserve.

Dampak Suku Bunga Tinggi

Investor obligasi kini menghadapi kenyataan bahwa suku bunga yang tinggi kemungkinan akan bertahan lebih lama. Hal ini disebabkan oleh inflasi yang masih belum sepenuhnya terkendali, sehingga bank sentral utama dunia, termasuk Federal Reserve, Bank Sentral Eropa, dan bank sentral lainnya, tetap waspada dan tidak terburu-buru untuk menurunkan suku bunga. Kondisi ini menyebabkan penurunan harga obligasi dan kerugian bagi para pemegang obligasi.

Penurunan Harapan Penurunan Suku Bunga

Harapan akan penurunan suku bunga telah memudar di tengah tanda-tanda bahwa inflasi masih tinggi. Pada saat yang sama, data ekonomi yang kuat menunjukkan bahwa ekonomi global masih memiliki momentum yang cukup untuk menahan suku bunga yang lebih tinggi. Hal ini berarti investor obligasi harus mempersiapkan diri untuk periode yang lebih panjang dengan suku bunga yang tinggi.


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Bank SentralEkonomi GlobalFederal ReserveINFLASIINVESTASIKerugian ObligasiObligasiObligasi PemerintahPasar ObligasiSuku Bunga Tinggi
Previous Post

BPS Umumkan Deflasi 0,03% pada Mei 2024

Next Post

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi Angkat Plt Baru

Next Post
Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi Angkat Plt Baru

Kepala dan Wakil Kepala Otorita IKN Mundur, Jokowi Angkat Plt Baru

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor