Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Inflasi Meningkat saat Ramadan: Apa yang Harus Diketahui?

by Tim Redaksi
3, March, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

BeritaInvestor.id – Inflasi seringkali meningkat saat Ramadan dan Idulfitri, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Pada awal Ramadan 2024, inflasi tercatat 0,52% dan pada awal Ramadan 2023 0,18%. Menurut kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, hal ini disebabkan oleh meningkatnya permintaan dan konsumsi masyarakat. “Kami akan menginformasikan berapa inflasi saat Ramadan dan Idulfitri dalam rilis April,” kata Amalia dalam konferensi pers pada 3 Maret 2025. Dampak inflasi ini terlihat dari komoditas yang berbeda setiap tahun. Misalnya, pada April 2022, komoditas dengan andil inflasi tertinggi adalah minyak goreng (0,19%), bensin (0,16%), dan daging ayam ras (0,09%). Sedangkan saat Idulfitri di Mei 2022, tarif angkutan udara menyumbang inflasi sebesar 0,07%. Pada Maret 2024, inflasi terbesar disebabkan oleh telur ayam ras, daging ayam ras, dan beras, masing-masing 0,09%. Untuk April 2024, bawang merah menjadi penyumbang inflasi utama dengan 0,14%. BPS mengingatkan agar masyarakat mewaspadai kenaikan harga komoditas menjelang Ramadan dan Idulfitri, seperti daging ayam ras, tarif angkutan udara, dan lainnya. Walaupun terjadi deflasi pada Januari 2025, beberapa komoditas seperti cabai rawit (61,67%) dan daging ayam ras (65,84%) nampak mengalami inflasi yang signifikan. Komoditas dengan Andil Inflasi Terbesar Ramadan dan Idulfitri: 2022- April: minyak goreng (0,19%), bensin (0,16%), daging ayam ras (0,09%); Mei: tarif angkutan udara (0,07%), telur ayam ras (0,05%), bawang merah (0,04%). 2023- Maret: tarif angkutan udara (0,03%), bensin (0,03%), beras (0,02%); April: tarif angkutan udara (0,06%), angkutan antarkota (0,03%), emas perhiasan (0,02%). 2024- Maret: telur ayam ras (0,09%), daging ayam ras (0,09%), beras (0,09%); April: bawang merah (0,14%), emas perhiasan (0,08%), angkutan udara (0,06%).

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Deflasi Pertama Dalam 25 Tahun, Apa Artinya untuk Ekonomi Indonesia?

Next Post

Laba PT Bayan Resources Jatuh 25% Menjadi Rp15 Triliun di 2024

Next Post

Laba PT Bayan Resources Jatuh 25% Menjadi Rp15 Triliun di 2024

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor