BeritaInvestor.id – Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Indonesia melonjak menjadi 1,95% secara tahunan pada April 2025. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut kenaikan ini disebabkan oleh berakhirnya diskon tarif listrik dan momentum Ramadan serta Idulfitri.
Faktor Utama Inflasi Melejit
Airlangga menjelaskan bahwa inflasi 1,95% year-on-year terjadi karena normalisasi tarif listrik setelah diskon berakhir. Selain itu, permintaan tinggi jelang lebaran juga mendorong kenaikan harga barang kebutuhan. “Inflasi memang naik karena Lebaran dan akhirnya subsidi listrik pada Maret lalu, ini bagian dari pertumbuhan ekonomi yang positif,” kata Airlangga.
Data Inflasi Melebihi Proyeksi Pasar
Inflasi April 2025 menjadi tertinggi sejak Agustus 2024, melampaui prediksi pasar 1,5%. Secara bulanan, inflasi mencapai 1,17%, sementara inflasi tahun kalender (year-to-date) naik menjadi 1,56%.
Komoditas Penyumbang Inflasi Dominan
Deputi Statistik Pudji Ismartini mengungkap tarif listrik memberi kontribusi terbesar sebesar 0,97%. Harga emas perhiasan juga naik 10,52%, capaiannya tertinggi dalam 20 bulan terakhir akibat tren global. Selain itu, bawang merah (0,04%) dan cabai merah turut mendorong inflasi.
“Kenaikan harga emas disebabkan oleh tren dunia,” jelas Pudji dalam konferensi pers di Jakarta.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.