Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Industri Indonesia Khawatir Jadi Tujuan Utama Impor Akibat Tarif AS

by Tim Redaksi
3, May, 2025
in Ekonomi
0
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Pelaku industri manufaktur di Indonesia khawatir negeri ini menjadi tujuan utama barang impor akibat negosiasi tarif Amerika Serikat (AS). Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arief, menjelaskan bahwa pelaku usaha masih menunggu kepastian hasil pembicaraan pemerintah dengan AS. Tanpa kebijakan perlindungan yang jelas, mereka berada dalam kondisi ‘wait and see’.

Masa Tidak Pasti Akibat Tarif Trump
Febri menggarisbawahi bahwa khawatir industri bukan hanya karena tarif resiprokal Presiden Trump, tetapi lebih karena ancaman produk impor dari negara-negara lain yang terkena tarif AS. “Indonesia bisa menjadi pasar alternatif, sehingga kita akan mendapat limpahan barang-barang impor,” paparnya.

Pelaku industri dan asosiasi sudah mengajukan keluhan ke Kementerian Perindustrian, menuntut kebijakan strategis untuk melindungi daya saing produk dalam negeri. Mereka ingin menjadi ‘tuan rumah’ di pasar sendiri.

Pasar Domestik Jadi Prioritas Perlindungan
Dari struktur produksi, 80% produk industri nasional diserap oleh pasar lokal yang mencakup belanja pemerintah, swasta, dan rumah tangga. Ini menegaskan pentingnya menjaga pasar domestik dari invasi impor agar industri dalam negeri tetap bertahan.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Kebijakan Pemerintah Diharapkan Secepatnya
Febri mengatakan pemerintah memiliki komitmen kuat menciptakan optimisme bagi pelaku usaha, tetapi butuh dukungan sektoral untuk menerbitkan kebijakan ‘pro-investasi’ dan ‘pro-industri dalam negeri’. Ia memperingatkan: “Jangan sampai permintaan pasar domestik yang turun justru diisi oleh produk impor.” (*).

Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.

Previous Post

Astra Otoparts AUTO Bagikan Sisa Dividen Rp133 per Saham 28 Mei

Next Post

IHSG Menguat 0,72% Didorong IPO CDIA TPIA & Saham Potensial LQ45

Next Post

IHSG Menguat 0,72% Didorong IPO CDIA TPIA & Saham Potensial LQ45

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor