BeritaInvestor.id – Indonesia diharapkan dapat meningkatkan iklim investasinya untuk menarik perhatian Apple. Ekonom dari Universitas Paramadina, Wijayanto Samirin, menekankan pentingnya perbaikan di tiga area kunci: infrastruktur, kualitas sumber daya manusia (SDM), serta regulasi. Dalam sebuah agenda yang membahas evaluasi 100 hari pemerintahan Prabowo di bidang ekonomi, Wijayanto menyatakan bahwa ketiga aspek ini harus diperbaiki secara bersamaan.
Dia menjelaskan bahwa meskipun perbaikan infrastruktur dan peningkatan kualitas SDM membutuhkan waktu, aspek regulasi bisa segera ditangani dengan biaya yang lebih rendah. “Saat ini, perbaikan regulasi belum maksimal. Dengan adanya sinyalemen kuat dari oligarki, regulasi pemerintah menjadi sangat menantang untuk dijalankan,” tuturnya.
Wijayanto memperingatkan bahwa tanpa menciptakan ekosistem yang aman bagi para investor, Indonesia berisiko kehilangan peluang investasi. Sementara itu, negara-negara tetangga seperti Vietnam telah berhasil menarik investasi besar dari perusahaan seperti Apple, dengan total investasi mencapai Rp256 triliun.
Di sisi lain, Apple Inc dan pemerintah Indonesia kini tengah merintis kesepakatan investasi yang berpotensi mengakhiri larangan penjualan iPhone 16 di Indonesia. Menteri Investasi dan Hilirisasi, Rosan Roeslani, optimis bahwa isu ini akan segera teratasi dalam satu atau dua minggu ke depan.
Sebelumnya, Apple mengusulkan komitmen investasi sebesar US$1 miliar untuk pembangunan fasilitas produksi AirTag di Batam, namun tawaran ini ditolak oleh Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. Menurut penyampaian dari Kementerian Perindustrian melalui Juru Bicara, estimasi nilai investasi yang realistis untuk pabrik AirTag hanya sebesar US$200 juta atau sekitar Rp3,25 triliun.
Febri Hendri Antoni Arief dari Kemenperin menjelaskan bahwa penilaian mereka memperlihatkan bahwa total investasi dari Apple jauh di bawah angka yang dilaporkan. Dia menekankan bahwa nilai investasi seharusnya dihitung berdasarkan capital expenditure (capex), yang mencakup pembelian tanah, bangunan, dan mesin untuk operasional pabrik.
“Jika investasi Apple sebesar US$1 miliar benar untuk capex, maka dampaknya terhadap peluang kerja akan sangat signifikan,” tambah Febri, mencatat potensi besar yang dihadirkan oleh investasi sebesar itu.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.