BeritaInvestor.id – Stabilitas sistem keuangan Indonesia pada triwulan I-2025 tetap terjaga meski dihadapi tekanan global seperti kenaikan ketidakpastian ekonomi dan tensi perang dagang antar negara. Hal ini disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang digelar Kamis (24/04).
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Turun, Tetap Lebih Baik dari Negara Lain
Menkeu menyebut IMF menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global 2025 menjadi 2,8% (dari sebelumnya 3,3%). Indonesia juga mengalami koreksi prediksi pertumbuhan dari 5,1% ke 4,7%, tetapi lebih baik dibanding negara-negara dengan ketergantungan perdagangan tinggi terhadap AS.
Koordinasi Lintas Otoritas dan Mitigasi Risiko
Untuk mengatasi risiko eksternal, KSSK meningkatkan kerja sama dengan Bank Indonesia, OJK, serta Pemerintah AS melalui deregulasi. Langkah ini termasuk penghapusan hambatan non-tarif dan percepatan komunikasi global untuk mengurangi dampak perang dagang.
Kinerja APBN Triwulan I-2025 Kuat
Penerimaan pajak mencapai Rp400,1 triliun (16,1% target), defisit anggaran terkendali di level aman (Rp104,2 triliun atau 0,43% PDB), dan posisi kas surplus Rp145,8 triliun. Belanja negara juga meningkat signifikan pada Maret 2025 (Rp272,2 triliun).
Pemulihan Daya Beli Masyarakat
APBN berfungsi sebagai ‘shock absorber’ dengan program subsidi BBM, listrik, pupuk, serta bantuan sosial seperti PKH, Sembako, dan JKN. Menkeu memastikan Indonesia mampu menekan risiko global sambil menjaga momentum pertumbuhan ekonomi.
Komitmen KSSK untuk Stabilitas Jangka Panjang
Komite menggaransi koordinasi aktif dengan instansi terkait dan negara-negara lain guna antisipasi gejolak pasar. Selain itu, Undang-Undang P2SK akan dimaksimalkan untuk memperkuat struktur keuangan domestik.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.