BeritaInvestor.id – Bursa Efek Indonesia (BEI) baru-baru ini mengumumkan hasil evaluasi konstituen untuk beberapa indeks saham, yaitu ISSI, JII, JII70, IDXMESBUMN, dan IDXSHAGROW. Hasil evaluasi ini akan berlaku mulai 1 Desember 2023 hingga 31 Mei 2024, memperbarui komposisi konstituen indeks saham untuk periode tersebut.
Perubahan di Indeks ISSI:
Beberapa perusahaan baru yang masuk ke dalam konstituen ISSI meliputi AKKU, ARTA, BAPI, BEEF, BOSS, CARE, DADA, DOOH, ELTY, EMTK, ENZO, ESTI, FORU, GIAA, GOTO, ICON, JARR, JATI, KDSI, KLAS, LAJU, LAPD, LPLI, NIKL, NIRO, POLI, POLU, PTIS, SATU, SRTG, TALF, TAYS, TIRA, UANG, URBN. Di sisi lain, beberapa perusahaan seperti ABMM, ATIC, BRPT, CBMF, CBUT, COCO, HADE, INAF, INPP, OPMS, PUDP, PURI, RAJA, SURE, TECH, WIKA keluar dari konstituen ISSI.
Perubahan di Indeks JII:
Indeks JII mengalami perubahan dengan masuknya ADMR, EMTK, GOTO, MAPI, dan WIFI. Sebaliknya, BRPT, ESSA, HRUM, INDY, dan SCMA keluar dari konstituen JII.
Perubahan di Indeks JII70:
ADMR, AUTO, EMTK, GOTO, MAPA, MBMA, NCKL, NICL, PGEO, PTMP, SMSM, SRTG, dan SSIA adalah perusahaan baru yang masuk ke dalam konstituen JII70, sementara AALI, ABMM, AGII, BRPT, JKON, LSIP, MARK, MTMH, RAJA, RMKE, SMDR, TAPG, dan WIKA keluar dari konstituen tersebut.
Perubahan di Indeks IDX-MESBUMN 17:
MTEL dan PGEO adalah perusahaan baru yang masuk ke dalam konstituen IDX-MESBUMN 17, sementara IPCM, PPRE, dan WIKA keluar dari konstituen tersebut.
Perubahan di Indeks IDXSHAGROW:
IDX Sharia Growth memiliki perusahaan baru yang masuk, yaitu AUTO, CTRA, ELSA, MAPA, SMSM, dan SSIA, sedangkan ABMM, AGII, JKON, RAJA, SMDR, dan TINS keluar dari konstituen IDXSHAGROW.
Penjelasan Lebih Lanjut:
Evaluasi konstituen ini dilakukan secara rutin untuk menjaga relevansi indeks saham dengan kondisi pasar. BEI menggunakan kriteria seperti kapitalisasi pasar, likuiditas, dan fundamental perusahaan dalam evaluasi ini. Keberhasilan perusahaan masuk ke dalam konstituen dianggap sebagai indikator positif kinerja dan prospek yang baik, sementara keluarnya perusahaan dapat diartikan sebagai sinyal negatif terhadap kinerja atau prospek yang kurang cerah. Evaluasi ini memberikan gambaran dinamika pergerakan perusahaan di pasar saham.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor