BeritaInvestor.id – Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) perlu menunjukkan dampak yang nyata terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ekonom dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) menekankan bahwa kesuksesan Danantara tidak hanya dinilai dari jumlah dana yang dikelola, tetapi juga kontribusinya dalam menarik investasi dan meningkatkan produktivitas industri.
Tuntutan Terhadap Danantara
Ekonom senior INDEF, Prof. Didik J. Rachbini, mengatakan bahwa Danantara harus membantu mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8% yang dicanangkan pemerintah. Jika dalam satu hingga dua tahun ke depan dampak terhadap investasi dan industri masih terbatas, maka efektivitasnya perlu dipertanyakan. “Kalau pertumbuhan industri masih di angka 3-4% tanpa peningkatan investasi dan ekspor, maka Danantara belum berkontribusi signifikan,” ujar Didik dalam diskusi publik.
Perlu Strategi Jelas
Didik juga menegaskan bahwa Danantara tidak boleh hanya berfungsi sebagai pengelola dana tanpa strategi investasi yang jelas. Jika fokus hanya pada aset domestik tanpa memperluas ke pasar global, dampaknya terhadap perekonomian akan terbatas. “Danantara tidak boleh hanya bermain di pasar lokal. Harus ada strategi untuk memperkuat ekspor dan daya saing industri nasional seperti yang dilakukan Vietnam dan China dalam mendorong industrialisasi,” katanya.
Indikator Keberhasilan
Investasi yang efektif menjadi kunci bagi Danantara agar tidak hanya menjadi lembaga keuangan, tetapi juga penggerak industri. Selain tidak stagnan dalam investasi, indikator keberhasilan lainnya adalah peningkatan ekspor. Jika kedua aspek ini meningkat, maka Danantara bisa dianggap berhasil. Sebaliknya, jika investasi stagnan dan ekspor masih didominasi oleh bahan mentah, maka efektivitasnya patut dipertanyakan. “Keberhasilan Danantara bisa dilihat dari kemampuannya menarik investasi dalam dan luar negeri serta meningkatkan daya saing perusahaan-perusahaan nasional. Jika tidak ada perubahan signifikan, perlu evaluasi mendalam,” ujar Antri Sathiyo Njroho, Kepala Pusat Industri, Perdagangan, dan Investasi INDEF.
Aksi Lebih Agresif Diperlukan
Dengan tantangan yang ada, para ekonom menekankan bahwa Danantara harus bergerak lebih agresif dalam investasi strategis agar dapat mempercepat pertumbuhan industri dan membuka akses pasar internasional bagi perusahaan-perusahaan nasional. Jika tidak, keberadaan Danantara hanya akan menambah birokrasi baru tanpa dampak nyata bagi perekonomian.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.