BeritaInvestor.id – Vale Indonesia (INCO) melaporkan pencapaian yang positif pada pertengahan tahun 2023 dengan mencatat laba bersih sebesar USD168,51 juta. Angka ini naik tipis sekitar 12 persen dari periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar USD150,45 juta. Dengan adanya perbaikan ini, laba per saham dasar juga mengalami peningkatan signifikan menjadi USD0,0170 dari periode sebelumnya yang tercatat sebesar USD0,0151 per saham.
Pendapatan terakumulasi Vale Indonesia mencapai USD658,96 juta, mengalami surplus 16 persen dari pendapatan pada periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar USD564,53 juta. Namun, beban pokok pendapatan juga mengalami peningkatan mencapai USD438,49 juta dari sebelumnya USD356,31 juta. Laba kotor yang berhasil dicatatkan sebesar USD220,47 juta, naik 5,8 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan laba kotor sebesar USD208,22 juta. Sementara itu, beban usaha juga mengalami kenaikan menjadi USD10,91 juta dari sebelumnya USD8,77 juta.
[tv-chart symbol=”IDX:inco” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Pendapatan lainnya yang diperoleh mencapai USD225 ribu, mengalami penurunan dari USD1,19 juta. Namun, beban lainnya mengalami peningkatan mencapai USD11,19 juta dari sebelumnya USD5,12 juta. Laba usaha terkumpul mencapai USD198,59 juta, mengalami peningkatan dari periode yang sama tahun lalu yang mencatatkan laba usaha sebesar USD195,51 juta. Pendapatan keuangan juga mengalami lonjakan signifikan mencapai USD16,27 juta dari posisi yang sama tahun sebelumnya yang tercatat USD2 juta. Namun, biaya keuangan juga mengalami kenaikan mencapai USD2,63 juta dari sebelumnya USD2,19 juta.
Dengan adanya perbaikan tersebut, pendapatan keuangan bersih mencapai USD13,64 juta, meroket sebesar 7.677 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan defisit sebesar USD187 ribu. Laba sebelum pajak penghasilan mencapai USD212,23 juta, naik 8,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencatatkan laba sebesar USD195,33 juta. Beban pajak penghasilan mengalami penurunan menjadi USD43,71 juta dari sebelumnya USD44,87 juta. Laba bersih yang berhasil dicatatkan mencapai USD168,51 juta, naik tipis dari USD150,45 juta pada periode sama tahun sebelumnya.
Total ekuitas Perseroan mencapai USD2,46 miliar, mengalami peningkatan dari akhir tahun lalu yang tercatat USD2,35 miliar. Sementara itu, jumlah liabilitas mencapai USD345,85 juta, mengalami peningkatan dari posisi akhir tahun lalu senilai USD303,33 juta. Total aset yang terakumulasi mencapai USD2,8 miliar, naik dari periode akhir tahun lalu sebesar USD2,65 miliar.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor