BeritaInvestor.id – International Monetary Fund (IMF) memberikan tiga rekomendasi kebijakan global kepada para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dunia untuk mengatasi ketegangan perdagangan akibat tarif resiprokal AS pimpinan Presiden Donald Trump. Rekomendasi ini dibahas dalam Pertemuan Musim Semi IMF-World Bank di Jakarta, yang dihadiri Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.
Tiga Prioritas IMF untuk Stabilitas Global
IMF menyoroti tindakan mendesak dalam mengatasi ketidakpastian ekonomi global. Pertama, negara-negara perlu segera mencapai kesepakatan dagang, memangkas hambatan perdagangan, dan menciptakan sistem yang adil agar manfaat perdagangan dirasakan secara merata.
Kedua, stabilitas ekonomi harus diperkuat melalui kondisi fiskal sehat. Ini termasuk peningkatan efisiensi belanja anggaran, memastikan independensi bank sentral, serta pengawasan ketat terhadap sistem keuangan.
Ketiga, pertumbuhan jangka panjang bisa ditingkatkan melalui reformasi struktural dan integrasi ekonomi yang lebih dalam. Hal ini diharapkan mendorong permintaan domestik dan mengurangi ketergantungan pada gejolak global.
Pernyataan BI: IMF Harus Lebih Tegas Dukung Perdagangan Terbuka
Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo, menggarisbawahi pentingnya peran IMF sebagai lembaga global dengan 191 negara anggota. Menurutnya, IMF wajib lebih tegas mendukung sistem perdagangan multilateral yang transparan dan berbasis aturan.
Perry juga menyambut rekomendasi IMF untuk mendorong integrasi pasar modal, diversifikasi ekspor, serta Integrated Policy Framework (IPF). Dia menekankan pengalaman Indonesia dalam implementasi IPF telah membantu stabilitas ekonomi sejak krisis global.
BI juga berharap IMF memperkuat jaring pengaman keuangan global, seperti melalui peningkatan Chiang Mai Initiative Multilateralisation (CMIM), serta perbaikan kuota agar kapasitas IMF sebagai lembaga utama tetap terjaga.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.