BeritaInvestor.id – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah akan meningkatkan upaya untuk membangkitkan keyakinan konsumen, setelah data Survei Konsumen Bank Indonesia mencatat pelambatan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) menjadi 121.1 pada Maret 2025. Angka ini turun 5,3 poin dibanding Februari (126.4), dan jadi nilai terendah sejak Oktober 2024.
Tren Menurun IKK Sejak Awal Tahun
IKK sudah menunjukkan pelambatan sejak Januari 2025, turun dari 127.2 menjadi 126.4 di Februari, dan 121.1 pada Maret. Meski demikian, angka tetap di atas 100—batas ambang optimisme konsumen terhadap kondisi ekonomi saat ini hingga enam bulan ke depan.
Komponen Pendukung Persepsi Konsumen Saat Ini
Kelancaran keyakinan didukung oleh tiga indikator: Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) 121.3, Indeks Pembelian Barang Tahan Lama (IPDG) 110.2, dan Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) 100.3. Namun, masing-masing lebih rendah dibanding bulan sebelumnya.
Perbedaan Kelompok Pengeluaran dalam Optimisme Konsumen
Kelompok pengeluaran tertinggi (>Rp5 juta) tetap paling optimis (IKK 127.9), tapi semua kelompok mengalami penurunan dibanding Februari. Sementara itu, proporsi konsumsi terhadap pendapatan meningkat untuk responden pengeluaran Rp1-2 juta (79%) dan >Rp5 juta (70.8%), sementara tabungan menurun secara umum.
Proporsi Cicilan Utang Naik, Tabungan Turun
Rata-rata proporsi pengeluaran konsumen untuk cicilan utang meningkat menjadi 10.8% di Maret (Februari: 10.6%). Di sisi lain, saving to income ratio turun dari 14.7% ke 13.8%. Ini menunjukkan masyarakat cenderung lebih agresif mengonsumsi atau membayar utang.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.