BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,32% ke posisi 6.613,47, tergerus oleh pelemahan rupiah yang menyentuh level terendah di Rp16.886/$. Pada perdagangan Kamis (24/4/2025), IHSG sempat naik 0,9% di awal sesi, namun akhirnya jatuh ke zona merah karena tekanan pasar global dan tren negatif sektor properti serta konsumen non primer. Volume transaksi mencapai Rp13,26 triliun, dengan 274 saham melemah dan 327 saham menguat.
Penyebab Pelemahan IHSG: Saham Besar Jadi Penjagak Utama
Pada Sesi II, saham berkapitalisasi besar (big caps) menjadi pendorong penurunan. Sektor properti seperti PANI (-4,38%) dan CBPE (-3,88%), serta konsumen non primer seperti NETV (-14,4%) dan MSIN (-6,41%), tercatat paling parah. Saham unggulan LQ45 juga ambles: ARTO (-4,31%), BBCA (-2,87%), dan MEDC (-1,83%).
Rupiah Tertekan Akibat Arus Modal Asing Keluar
Pada penutupan hari ini, rupiah melemah 0,03% ke Rp16.870/$, level terendah sepanjang masa. Tekanan jual dari investor asing menciptakan net outflows Rp61,06 triliun month-to-date di April, sentimen perang dagang AS-Pakistan memperburuk volatilitas mata uang.
Data Perdagangan Rinci
Rentang IHSG pagi ini 6.585,45 hingga 6.697,9 dengan frekuensi transaksi 1,15 juta kali. Tahun ini, rupiah sudah kehilangan 4,55% year-to-date (YTD), tertekan oleh dolar AS yang stabil di level 99,4.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.