BeritaInvestor.id – Pagi ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat rebound, tetapi tidak cukup untuk mengangkat nilai rupiah yang masih tertekan. Meskipun mayoritas mata uang Asia menguat, rupiah mengalami penurunan, kini berada di level Rp 16.343/US$. Yen Jepang menjadi mata uang dengan penguatan tertinggi, naik 0,72%, diikuti oleh ringgit yang menguat 0,35% dan won Korsel 0,31%.
Pergerakan IHSG dan Sektor Saham Di pasar domestik, IHSG sempat naik 0,44% ke posisi 6.832, namun menjelang siang kembali melemah 0,31% di angka 6.767. Beberapa saham tambang seperti BRMS, AMMN, dan BYAN menunjukkan kinerja positif. BBCA, salah satu bank besar, juga mengalami rebound, sementara BBRI dan BMRI masih terjerat di zona merah, bersama saham-saham konsumsi seperti AMRT, INDF, ICBP, dan MAPI.
Dampak pada Pasar Surat Utang Di pasar surat utang, kebanyakan tenor mengalami penurunan imbal hasil. Yield 2 tahun turun sedikit menjadi 6,480%, sedangkan 5 tahun di 6,571%. Tenor 10 tahun juga menunjukkan penurunan tipis di level 6,821%, mengikuti pergerakan yield Treasury di pasar global.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.