BeritaInvestor.id – Pada pembukaan perdagangan hari Jumat (8/9), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi akan mengalami penurunan. Menurut analis dari Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, IHSG sebelumnya melemah sebesar 0,59 persen dan berakhir di level 6.954 pada 7 September 2023.
Analis ini memproyeksikan bahwa IHSG akan mulai membentuk “wave b” dan menguji level support terdekat, yang dianalisis berdasarkan retracement Fibonacci di level 6.912. Ivan Rosanova menyatakan, “Struktur wave b dapat berlanjut menuju 6.846-6.869 apabila tembus ke bawah 6.912.”
Dalam proyeksinya, IHSG diperkirakan akan bergerak dalam rentang support antara 6.912, 6.869, dan 6.846, dengan resisten di 7.020, 7.058, dan 7.128.
Sementara itu, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya, mengatakan bahwa pergerakan IHSG masih akan dipengaruhi oleh rilis data cadangan devisa. Oleh karena itu, IHSG diperkirakan akan tetap berada dalam rentang konsolidasi yang wajar.
William menambahkan bahwa tekanan potensial terhadap IHSG semakin meningkat karena minimnya sentimen positif yang dapat mendorong kenaikan IHSG. Di sisi lain, fluktuasi nilai tukar rupiah yang masih cukup tinggi dengan kecenderungan pelemahan juga akan memengaruhi pergerakan IHSG.
Dengan demikian, William menyatakan, “Hari ini IHSG berpotensi melemah terbatas.” Proyeksinya adalah IHSG akan bergerak dalam rentang antara 6.888 hingga 7.082.
Selain itu, beberapa saham yang direkomendasikan oleh William Surya Wijaya termasuk INDF, BBCA, JSMR, BBNI, AKRA, SMGR, ASRI, dan TBIG. Dalam suasana pasar yang dinamis, rekomendasi ini dapat menjadi panduan bagi para investor.
Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.