BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan tren positif pada April 2025, didorong oleh sentimen global dan domestik. Penguatan IHSG dipicu keputusan Presiden AS untuk menunda tarif impor elektronik dari Tiongkok serta melonjaknya cadangan devisa Bank Indonesia (BI) menjadi US$157,1 miliar pada Maret 2025. Angka ini naik dari US$154,5 miliar bulan sebelumnya, memperkuat ketahanan ekonomi nasional.
Kunci Penguatan IHSG: Campuran Sentimen Global dan Dalam Negeri
Pasar Asia stabil setelah AS menunda tarif impor, sementara BI menunjukkan cadangan devisa terus meningkat. Investor melihat ini sebagai indikator positif stabilitas ekonomi makro Indonesia.
Strategi Investasi Rutin: Dollar Cost Averaging (DCA)
Investasi secara berkala dikenal sebagai DCA, yaitu membeli aset dengan jumlah tetap meski harga naik-turun. Strategi ini membantu investor mengambil keuntungan saat pasar turun dan mengurangi risiko spekulasi. Contohnya: investasi Rp500 ribu/bulan selama 10 tahun dengan return 10% per tahun bisa tumbuh menjadi lebih dari Rp103 juta, padahal total dana yang disetor hanya Rp60 juta.
Cara Mulai Investasi Rutin: Empat Langkah Sederhana
Pertama, tentukan tujuan (misalnya dana pendidikan atau pensiun). Kedua, pastikan alokasi dana ‘dingin’ (tidak untuk kebutuhan sehari-hari). Ketiga, pilih instrumen seperti reksa dana (untuk pemula) atau saham (risiko lebih tinggi). Keempat, gunakan platform terpercaya yang diawasi OJK, seperti aplikasi dengan fitur auto-invest.
Avoid Mistake: Hindari 4 Kesalahan Umum
1. Tidak punya dana darurat minimal 3-6 bulan pengeluaran
2. Berhenti investasi saat pasar turun
3. Ikut tren tanpa pahami risikonya
4. Sering cek harga yang memicu emosi
Konsistensi Lebih Penting dari Besaran Dana
Investor pemula bisa mulai dengan Rp100 ribu/bulan asalkan konsisten. Jangan takut modal kecil—dengan bunga majemuk, uang tersebut bisa tumbuh signifikan dalam jangka panjang.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.