BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Rabu (30/4/2025) di level 6.766,79 (+0,26%), didorong oleh penguatan sektor kesehatan dan transportasi. Sementara itu, APBN 2025 mencatat defisit Rp104,2 triliun per Maret, tetapi Keseimbangan Primer masih surplus Rp17,5 triliun.
IHSG dan Rupiah Menguat di Tengah Defisit APBN
Penguatan IHSG 0,26% terjadi meski APBN defisit sebesar Rp104,2 triliun per Maret. Rupiah juga melesat 0,96% ke level Rp16.601/US$, sementara Indeks LQ45 naik 0,57% ke 761,51. Pergerakan IHSG sepanjang hari berfluktuasi dari 6.725,96 hingga tertinggi 6.791,25.
Transaksi Saham Cetak Rekor Rp14,48 Triliun
Bursa Efek Indonesia mencatat total transaksi sebesar Rp14,48 triliun, melibatkan 24,59 miliar saham dengan frekuensi 1,29 juta kali. Sebanyak 308 saham menguat, 318 melemah, dan 180 lainnya stagnan.
Saham Kesehatan dan Transportasi Pendorong Utama
PenguatanIHSG didorong oleh sektor kesehatan (+2,83%), transportasi (+1,32%), dan konsumen primer (+0,92%). Saham SILO, KLBF, serta BIRD masing-masing naik 9,24%, 8,33%, dan 7,12%. Saham LQ45 seperti INDF (+6,68%) dan CPIN (+6,54%) juga berkontribusi besar.
APBN Defisit Rp104,2 T per Maret 2025
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan defisit APBN terjadi karena belanja negara naik signifikan hingga Rp620,3 triliun, melebihi pendapatan Rp516,1 triliun. Namun, surplus Keseimbangan Primer Rp17,5 triliun menunjukkan tidak ada ‘gali lubang-tutup lubang’.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.