BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) membuka perdagangan Selasa (6/5/2025) dengan kenaikan 30,98 poin atau 0.45%, mencapai level 6.862. Namun analis tetap memberi peringatan terhadap potensi pelemahan pasar.
Risiko Teknis dari BRI Danareksa Sekuritas
Pada pembukaan hari ini, volume transaksi mencapai 688 juta saham dengan nilai Rp502 miliar. IHSG berhasil dikuasai oleh saham-saham yang menguat (228 saham naik vs 118 turun). Meski demikian, BRI Danareksa Sekuritas menilai indeks berpotensi menguji resistansi 6.875, tetapi tetap waspadai candle inverted hammer pada penutupan hari sebelumnya yang jadi tanda bearish. Saham unggulan mereka: TINS, MBMA, dan BTPS.
Bearish Proyeksi dari Panin Sekuritas
Pihak Panin Sekuritas menyebut IHSG menghadapi resistansi 6.879 karena pola Upper Wedge. Mereka menyoroti MA-5 (6.771) sebagai level vital untuk menjaga tren naik, sementara MA-20 dan MA-50 di kisaran 6.587–6.605 menjadi penopang utama. Saham terpilih: ITMG, CTRA, HRUM, TAPG.
Dampak Perundingan Dagang AS-China dan Kebijakan Fed
Phintraco Sekuritas memaparkan sentimen global jadi fokus utama. India menawarkan bebas tarif untuk produk baja, otomotif, dan farmasi, sementara Presiden AS Donald Trump mengklaim belum ada rencana negosiasi dengan China. Pasar juga antisipasi keputusan The Fed terkait suku bunga acuan (4.5%) dalam rapat FOMC hari Rabu.
Sinyal Teknis dan Prediksi IHSG
IHSG gagal menutup gap di 6.870 Senin lalu sekaligus membentuk pola inverted hammer, sementara Stochastic RSI dalam kondisi overbought. Dengan demikian, riset Phintraco memperingatkan potensi pullback ke kisaran 6.770–6.800. Saham rekomendasi: ADMR, AMRT, AADI, MYOR, INDY.
Sementara itu, CGS International Sekuritas menilai IHSG akan bergerak variatif dengan support di 6.790–6.745 dan resistensi hingga 6.915. Faktor positif seperti beli asing dan kenaikan harga emas coba menyeimbangkan sentimen negatif dari pelemahan Wall Street.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.