BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan sore ini dengan sangat positif. Bahkan, penguatan ini membuat IHSG menjadi yang terbaik di Asia dan ASEAN. Pada Senin (3/3/2025), IHSG ditutup di level 6.519,65, menguat 249,06 poin atau 3,97% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Pemanasan IHSG Hari Ini
Posisi tertinggi IHSG hari ini mencapai 6.570,95, sedangkan terendah di 6.347,09. Volume perdagangan melibatkan 21,4 miliar saham dengan nilai total mencapai Rp15,8 triliun dalam 1,31 juta transaksi.
Saham-Saham Terbaik dan Terburuk
Beberapa saham mencatat kenaikan signifikan, seperti PT Mitra Pedagang Indonesia Tbk (MPIX) yang melonjak 26,3%, dan PT Toba Pulp Lestari Tbk (INRU) serta PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) yang masing-masing meningkat 25%. Di sisi lain, PT Homeco Victoria Makmur Tbk (LIVE) tercatat turun 24,8%, diikuti oleh PT Mayapada Hospital Tbk (SRAJ) yang jatuh 11,9%, dan PT Humpuss Intermoda Transportasi Tbk (HITS) yang merosot 10,9%.
Daya Tarik IHSG di Tengah Bursa Asia
IHSG tampil dominan di antara banyak bursa Asia yang menunjukkan penguatan, diantaranya TOPIX Jepang yang naik 1,77% dan NIKKEI 225 yang mencatat 1,70%. Sebaliknya, bursa Asia lainnya seperti TW Weighted Index di Taiwan dan SENSEX di India mengalami penurunan.
Sentimen Positif untuk IHSG
Salah satu faktor yang mendukung IHSG adalah peningkatan aktivitas manufaktur Indonesia yang mengalami lonjakan di zona ekspansif. Menurut laporan S&P Global, Purchasing Managers’ Index (PMI) di Indonesia untuk Februari berada di angka 53,6, naik dari 51,9 bulan sebelumnya, menjadikannya yang tertinggi dalam 11 bulan.
“Sektor manufaktur Indonesia menunjukkan perbaikan yang signifikan. Pemesanan baru meningkat pesat,” kata laporan tersebut. Pada bulan Februari juga tercatat peningkatan tenaga kerja yang menjadi yang tertinggi dihitung oleh S&P Global.
Deflasi yang Terjadi di Indonesia
Selain itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan deflasi di Indonesia sebesar 0,48% pada bulan Februari 2025. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti, menyatakan bahwa deflasi ini dipengaruhi oleh penurunan harga di sektor perumahan, air, dan listrik.
Ini adalah deflasi pertama yang terjadi dalam 25 tahun terakhir, dengan yang terakhir tercatat pada Maret 2000. Sehingga, IHSG tetap menjadi indeks dengan penguatan tertinggi di Asia dan ASEAN.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.