BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan di zona hijau pada Senin (5/5/2025), naik 35,81 poin (0.53%) ke level 6.851,54, meski pertumbuhan ekonomi Indonesia melambat menjadi 4,87% pada Kuartal I-2025. Angka tersebut merupakan laju terendah sejak kuartal III-2021 dan di bawah proyeksi pasar yang mencapai 4,92%.
IHSG dan LQ45 Menguat Sementara Rupiah Stabil
Penguatan IHSG disertai kinerja positif Indeks LQ45 yang naik 6,19 poin (0.81%). Kurs rupiah juga menguat 0,24% menjadi Rp16.395/US$. Transaksi saham hari itu mencapai Rp5,69 triliun, dengan total 13,05 miliar unit beredar sebanyak 698 ribu kali.
Saham-Saham Strategis Dorong Penguatan IHSG
Sektor bahan baku, konsumen non primer, dan energi menjadi penyumbang utama. Saham OPMS (Optima Prima Metal) melesat 25,9%, sementara SOLA (Xolare Rcr Energy) naik 16,9%. Di sektor konsumen non primer, mencapai kenaikan 14%.
LQ45 Juga Menguat dengan Saham Papan Atas
Peningkatan terjadi di beberapa perusahaan unggulan seperti MBMA (Merdeka Battery Materials) (+9,81%) dan KLBF (Kalbe Farma) (+4,56%). Sementara itu, saham MAPA dan ESSA naik masing-masing 4,51% dan 4,24%.
Pertumbuhan Ekonomi RI Terpuruk ke 4.87% pada Q1-2025
Data BPS menunjukkan ekonomi Indonesia mengalami kontraksi -0,98% secara kuartalan (QoQ) dan tercatat di level Rp5.665,9 triliun berdasarkan PDB harga berlaku serta Rp3.264,5 triliun menggunakan basis harga konstan.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.