BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan penguatan pada perdagangan hari ini, meskipun bursa Asia lainnya menunjukkan pergerakan yang mixed atau bervariasi. Pada Jumat, 14 Februari 2024, IHSG ditutup di angka 6.638,45, naik 0,38% dibandingkan hari sebelumnya. Total transaksi mencapai Rp14,86 triliun dari 14,76 miliar saham yang diperdagangkan dalam 1,15 juta kali transaksi. Dari seluruh saham, 304 saham mengalami kenaikan, 242 saham turun, dan 244 saham stagnan.
Pendorong Laju IHSG
Saham dari sektor transportasi, properti, dan industri menjadi pendorong utama penguatan IHSG dengan kenaikan masing-masing 1,70%, 1,19%, dan 1,15%. Beberapa saham unggulan yang mencatatkan kenaikan signifikan adalah PT Golden Flower Tbk (POLU) yang melesat 22%, PT Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI) yang melonjak 20,1%, dan PT Bank Permata Tbk (BNLI) dengan kenaikan 17,2%. Sebaliknya, saham yang mengalami penurunan drastis termasuk PT SAP Express Tbk (SAPX) yang merosot 15,7%, PT Nusantara Sejahtera Raya Tbk (CNMA) turun 14,3%, dan PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) yang ambles 9,84%.
Pergerakan Bursa Asia
Beberapa bursa saham Asia, terutama dari China, mengalami penguatan bersama IHSG, seperti Hang Seng (Hong Kong) dan Shanghai Composite dengan kenaikan 3,69% dan 0,43%. Namun, beberapa indeks lain mengalami penurunan, termasuk Topix (Jepang) yang tertekan 0,23%. Kinerja positif ini sejalan dengan bursa saham Amerika Serikat. Tiga indeks utama di Wall Street, yaitu Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq ditutup di zona hijau dengan kenaikan masing-masing 0,77%, 1,04%, dan 1,50%.
Sentimen Pasar Saat Ini
Kabar baru dari Presiden AS, Donald Trump, yang menunda kebijakan tarif hingga April mendatang, memengaruhi sentimen pasar. Menurut Jose Torres dari Interactive Brokers, langkah ini bertujuan untuk menciptakan keseimbangan dalam perdagangan global. Selain itu, prospek pasar properti di China menunjukkan perbaikan setelah pemerintah menawarkan dukungan pendanaan sebesar US$6,8 miliar untuk perusahaan properti besar, China Vanke Co. yang sedang mengalami kesulitan.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.