BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona hijau pada penutupan sesi I perdagangan hari ini, Selasa (16/1/2024). IHSG menguat 32,02 poin (0,44%) ke level 7.256,02.
Pergerakan IHSG hari ini dipicu oleh penguatan sejumlah saham-saham blue chip, seperti saham PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) yang melejit 35% hingga membentur batas Auto Rejection Atas (ARA). MSKY ditutup di level Rp1.375 per saham.
Selain MSKY, saham-saham lain yang juga menguat signifikan antara lain saham PT Adhi Kartiko Pratama Tbk (NICE) 14,7%, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) 10,1%, PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) 9,5%, dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) 8,3%.
Di sisi lain, ada saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN) yang paling amsyong karena jatuh hingga mentok batas Auto Rejection Bawah (ARB) dan teratas dalam daftar top losers. CUAN ditutup di level Rp300 per saham, terkoreksi 9,8%.
Saham-saham lain yang juga melemah antara lain saham PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) 9,6%, PT manggung Polahraya Tbk (MANG) 9,5%, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) 5,9%, dan PT Koka Indonesia Tbk (KOKA) 4,8%.
Pada penutupan IHSG sesi I, indeks saham Asia mayoritas menguat. Nikkei (Tokyo) meningkat 0,97%, Shanghai (Shanghai) naik 0,36%, dan Straits Time (Singapura) terkerek 0,3%. Sedangkan Hang Seng (Hong Kong) terkoreksi 0,15%.
Analis pasar modal, William Surya Wijaya, mengatakan bahwa penguatan IHSG hari ini dipicu oleh sentimen positif dari sejumlah faktor, seperti rilis data neraca perdagangan Indonesia yang surplus sebesar US$1,6 miliar pada Desember 2023. Selain itu, investor juga mencermati prospek ekonomi global yang mulai membaik.
“Sentimen positif tersebut mendorong investor untuk melakukan aksi beli, terutama pada saham-saham blue chip yang memiliki fundamental yang kuat,” kata William.
William memperkirakan, IHSG masih berpotensi untuk menguat pada perdagangan sesi II hari ini. Namun, penguatan tersebut diperkirakan akan terbatas karena masih ada potensi sentimen negatif yang dapat menghambat pergerakan IHSG, seperti kenaikan suku bunga The Fed.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor