BeritaInvestor.id – Pada perdagangan sesi I hari Kamis (2/11/2023), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami lonjakan hampir 2%, merespons positif dari keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) yang memilih untuk menahan suku bunga acuannya. Pada pukul 11:32 WIB, IHSG mencapai 6.774,282, kembali menyentuh level psikologis 6.700.
Pada sesi I hari ini, nilai transaksi indeks mencapai sekitar Rp 5 triliun, melibatkan 13 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 717.201 kali. Di sektor saham, 386 saham menguat, 136 saham melemah, dan 184 saham stagnan.
Sektor properti dan teknologi menjadi penopang terbesar bagi IHSG pada sesi I hari ini, masing-masing tumbuh sebesar 2,81% dan 1,65%. Ini merupakan pemulihan yang signifikan setelah IHSG mengalami penurunan lebih dari 1% pada sesi sebelumnya.
Kenaikan IHSG juga sejalan dengan pergerakan pasar saham global yang mayoritas mengalami gairah. Keputusan bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) untuk menahan suku bunga acuan di level 5,25-5,50%, seperti yang diharapkan oleh pasar, turut mendorong sentimen positif.
The Fed menjelaskan dalam pernyataan resminya bahwa meskipun aktivitas ekonomi AS masih kuat pada kuartal III-2023, data tenaga kerja dan inflasi menunjukkan tanda-tanda moderat. Tingkat pengangguran tetap rendah, sementara inflasi masih tinggi.
Dalam menetapkan kebijakan moneter, The Fed akan mempertimbangkan dampak kumulatif dari pengetatan moneter, perkembangan ekonomi, dan situasi sektor keuangan. Chairman The Fed, Jerome Powell, juga mencatat bahwa upaya untuk membawa inflasi kembali ke kisaran 2% masih merupakan tantangan yang dihadapi.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor