BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan dengan cemerlang, naik 249,06 poin atau 3,97% menjadi 6.519,65 pada Senin (3/3/2025). Kenaikan ini didorong oleh sikap bullish dari JPMorgan terhadap saham-saham seperti BBRI, BMRI, dan BBNI. Total transaksi hari ini mencapai Rp15,8 triliun dengan 21,4 miliar saham terjual. Nilai rupiah juga menguat 0,6% menjadi Rp16.480/US$.
Pergerakan IHSG yang Positif
Selama perdagangan, IHSG tetap berada di zona hijau dengan fluktuasi antara 6.347,09 sampai 6.570,95 dan mencatat 1,3 juta transaksi. Dari 796 saham yang diperdagangkan, 454 saham menguat, 162 saham melemah, dan 180 saham stagnan. Sektor-sektor barang baku, keuangan, dan infrastruktur menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, masing-masing naik 4,12%, 3,45%, dan 3,35%.
Saham-Saham Terkemuka
Saham PT Chandra Asri Pacific (TPIA) melonjak 11,1% menjadi Rp7.450, sementara saham PT Timah (TINS) juga naik 9,66% menjadi Rp965. Sektor keuangan juga berkontribusi, dengan Bank Ganesha (BGTG) meroket 15,6% menjadi Rp74 dan Saratoga Investama Sedaya (SRTG) menguat 14,7% menjadi Rp1.865.
Pendorong Utama Kenaikan IHSG
Kenaikan harga saham bank besar menjadi kunci sukses IHSG hari ini. JPMorgan meningkatkan rekomendasi terhadap BBRI menjadi Overweight, menunjukkan keyakinan bahwa saham ini akan unggul di pasar. Analis Harsh Wardhan Modi berpendapat bahwa Bank BRI memiliki keunggulan dalam bisnis pinjaman mikro yang akan menguntungkan. JPMorgan juga merevisi pandangan untuk BMRI dari underweight menjadi neutral dan menargetkan harga Rp5.100/saham.
Kenapa Pasar Dibuka Positif?
Selain itu, BBNI juga mendapatkan rekomendasi upgrade yang sama dari neutral menjadi overweight, mengingat penurunan valuasi yang signifikan. Hal ini menciptakan peluang pemulihan dalam waktu dekat.
Pergerakan Pasar Asia
Secara lebih luas, pasar saham Asia menunjukkan tren positif. Indeks TOPIX naik 1,77% dan Nikkei 225 menguat 1,70%, hal ini mencerminkan optimisme di wilayah tersebut.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.