BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan kenaikan pada sesi perdagangan I hari Selasa (22/8/2023), meskipun ada berita yang kurang menggembirakan dari dalam negeri.
Pada pukul 10:36 WIB, IHSG menguat sebesar 0,67% mencapai 6.912,32. IHSG berhasil kembali mencapai level psikologis 6.900 pada sesi perdagangan I hari ini.
Terdapat tiga sektor yang menjadi penopang utama kenaikan IHSG pada sesi perdagangan I, yaitu sektor teknologi dengan kenaikan sebesar 1,16%, sektor energi naik 0,77%, dan sektor keuangan mengalami kenaikan 0,72%.
Beberapa saham juga turut memberikan dukungan terhadap IHSG. Berikut daftar saham-saham yang mendukung kenaikan IHSG pada sesi perdagangan I hari ini:
Emiten | Kode Saham | Indeks Poin | Harga Terakhir | Perubahan Harga |
---|---|---|---|---|
Bank Rakyat Indonesia | BBRI | 8,22 | 5.575 | 1,36% |
Bank Central Asia | BBCA | 6,74 | 9.275 | 1,09% |
Telkom Indonesia | TLKM | 4,99 | 3.770 | 0,80% |
Bank Mandiri | BMRI | 4,87 | 5.875 | 0,86% |
GoTo Gojek Tokopedia | GOTO | 4,39 | 90 | 2,27% |
Astra International | ASII | 3,61 | 6.575 | 1,54% |
United Tractors | UNTR | 1,79 | 27.550 | 1,75% |
Saham-saham dari tiga bank raksasa menjadi penopang kenaikan IHSG, dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) mencatatkan kenaikan indeks poin terbesar, yaitu 8,2 poin.
Dari sektor teknologi, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga memberikan dukungan signifikan terhadap kenaikan IHSG pada sesi perdagangan I, dengan kontribusi sebesar 4,4 poin.
IHSG terus menguat dan berhasil mencapai level psikologis 6.900 kembali, walaupun pasar masih menanti keputusan suku bunga terbaru dari Bank Indonesia (BI) serta perhelatan Simposium Jackson Hole di Amerika Serikat (AS).
Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang dijadwalkan pada Kamis pekan ini akan mengumumkan hasil pertemuannya, termasuk suku bunga acuan. Para ekonom yang disurvei oleh Reuters memprediksi bahwa BI akan mempertahankan suku bunga acuan pada level 5,75%.
Dari sisi eksternal, pelaku pasar di dalam negeri dan global sedang menantikan Simposium Ekonomi Jackson Hole yang akan digelar di Wyoming selama tiga hari. Acara ini diadakan setiap tahun oleh bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve (The Fed) wilayah Kansas City sejak tahun 1981.
Pada Simposium tersebut, Ketua The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan akan memberikan pidato tentang prospek ekonomi pada hari Jumat. Pidato Powell dinantikan karena sejarahnya menunjukkan pengaruh besar terhadap pasar global.
Namun, di tengah berita positif, terdapat juga berita kurang menggembirakan dari dalam negeri. Transaksi berjalan Indonesia mengalami defisit setelah tujuh bulan surplus. Current account deficit (CAD) pada kuartal II-2023 mencapai US$ 1,9 miliar atau setara dengan 0,5% PDB.
Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) pada kuartal II-2023 juga mencatatkan defisit sebesar US$ 7,4 miliar, namun posisi cadangan devisa pada akhir Juni tetap tinggi mencapai US$ 137,5 miliar atau setara dengan pembiayaan impor selama 6,0 bulan.
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Erwin Haryono, menjelaskan bahwa defisit tersebut terjadi akibat penurunan harga komoditas, perlambatan ekonomi global, serta perbaikan ekonomi domestik.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor