BeritaInvestor.id – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami fluktuasi cukup signifikan pada pagi ini. IHSG sempat melemah, tetapi kini kembali menguat sedikit dengan penambahan 7,27 poin atau 0,11% menjadi 6.522 saat perdagangan pada pukul 9.15 WIB pada Senin (17/3/2025). Pada awal perdagangan, IHSG dibuka turun 24,96 poin atau 0,38%, mencapai 6.490.
Volume Perdagangan dan Sentimen Pasar
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia, total volume perdagangan mencapai 2,82 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp1,24 triliun. Terdapat 265 saham menguat, sementara 161 saham melemah dan 182 saham tidak bergerak. Sentimen pasar didominasi oleh kekhawatiran menjelang hasil rapat Federal Reserve pekan ini.
Fokus Pasar pada The Fed
Gubernur Federal Reserve, Jerome Powell, dihadapkan pada tantangan berat untuk meyakinkan para investor bahwa ekonomi tetap stabil. Menurut analis dari Commonwealth Bank of Australia, pasar akan memperhatikan Ringkasan Proyeksi Ekonomi yang akan dirilis, yang kemungkinan menunjukkan penurunan estimasi pertumbuhan ekonomi dan peningkatan perkiraan inflasi.
Diprediksi, The Fed akan menahan suku bunga pada pertemuan 18-19 Maret, namun ada harapan tinggi bahwa mereka akan melakukan pemotongan suku bunga sebanyak tiga kali tahun ini, dimulai pada bulan Juni.
Kegiatan Bank Indonesia
Sementara itu, Bank Indonesia juga akan mengadakan rapat pada Selasa dan mengumumkan kebijakan suku bunga pada Rabu. Mereka diperkirakan akan menahan suku bunga acuan di 5,75% menurut hasil survei 25 analis.
Risiko dan Rekomendasi Saham
Tim dari Phillip Sekuritas mengekspresikan kekhawatiran tentang stagnasi pertumbuhan ekonomi AS yang disertai inflasi tinggi, kondisi yang dikenal dengan stagflasi. Jika The Fed menurunkan suku bunga, hal ini malah berisiko meningkatkan inflasi.
Menurut analis Phintraco Sekuritas, probabilitas suku bunga The Fed untuk bertahan di 4,25%-4,5% adalah 98%. IHSG diprediksi akan tetap fluktuatif dalam kisaran 6.370–6.630 selama pekan ini. Mereka merekomendasikan saham seperti UNVR, SMRA, dan ISAT.
Sedangkan menurut BRI Danareksa Sekuritas, IHSG berada dalam tren bearish jangka panjang. Mereka memperingatkan akan kemungkinan penurunan lebih lanjut jika IHSG tidak bisa bertahan di atas support 6.500, dan merekomendasikan saham SSIA dan MBMA.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.