Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Selasa (20/6/23), mengalami pelemahan tipis sebesar 0,03% menjadi 6.684,31. Pergerakan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor eksternal.
Pada pukul 09.03, IHSG terus melemah sebesar 0,29% mencapai level 6.669,22. Data perdagangan menunjukkan bahwa terdapat 183 saham yang naik, 128 saham yang turun, dan 234 saham lainnya stagnan.
Total volume perdagangan mencapai 435 juta saham dengan nilai perdagangan sebesar Rp236 miliar.
Perkembangan di bursa Eropa dan Asia-Pasifik juga menjadi perhatian pasar, terutama karena liburnya bursa Wall Street dalam rangka Hari Juneteenth.
Di Eropa, perdagangan kemarin tidak memberikan sentimen yang signifikan. Namun, pada pekan ini, perhatian pasar tertuju pada kebijakan suku bunga Bank of England (BoE) dan Swiss National Bank (SNB). BoE diperkirakan akan menaikkan suku bunga acuan hingga 6%, yang lebih tinggi dari suku bunga The Fed dan European Central Bank (ECB) saat ini. Gubernur BoE, Andrew Bailey, menyebutkan inflasi yang masih tinggi dan ketatnya pasar tenaga kerja sebagai alasan peningkatan suku bunga.
Selain BoE, SNB juga akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuan pada pekan ini. Meskipun tingkat inflasi domestik sedang melandai, pasar memperkirakan SNB tetap akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin (bp).
Pasar juga memantau perkembangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan China setelah pertemuan diplomatik antara keduanya. Kunjungan Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken, ke Beijing bertujuan untuk menstabilkan ketegangan antara kedua ekonomi terbesar di dunia. Pertemuan antara Blinken dan Presiden China, Xi Jinping, diharapkan dapat memfasilitasi pertemuan puncak antara Xi dan Presiden AS, Joe Biden, pada akhir tahun 2023.
Sementara itu, China sedang membahas langkah-langkah untuk memacu pertumbuhan ekonominya. Bank Sentral China (People’s Bank of China/PBoC) diperkirakan akan menerapkan kebijakan moneter longgar dengan memangkas suku bunga pinjaman acuan. Tujuan langkah ini adalah untuk mendukung pemulihan yang melambat di ekonomi terbesar kedua di dunia.
Perkembangan di China memiliki dampak signifikan bagi perekonomian regional, termasuk Indonesia. Sebagai mitra dagang terbesar Indonesia, perkembangan ekonomi China akan memengaruhi ekspor dan investasi asing di Indonesia.
Pasar juga memperhatikan notula rapat dari Reserve Bank of Australia (RBA), bank sentral Australia, yang akan diumumkan hari ini. RBA telah melakukan kenaikan suku bunga sebanyak 12 kali sejak Mei tahun lalu, dan pidato pejabat RBA terkait kebijakan suku bunga tetap menjadi perhatian pasar.
Dengan berbagai faktor eksternal yang mempengaruhi sentimen pasar, pelaku pasar di IHSG diharapkan untuk tetap waspada dan memantau perkembangan terkini.