BeritaInvestor.id – Pasar saham Indonesia mengalami gejolak hebat pada hari Senin kemarin, dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup merosot 3,4%. Aksi jual besar-besaran oleh investor asing dan pengaruh dari gejolak pasar global menjadi pemicu utama penurunan tajam ini.
Net Foreign Sell Dominasi Perdagangan
Investor asing tercatat melakukan aksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp605,94 miliar di pasar reguler. Hal ini menjadi faktor utama yang mendorong IHSG ke zona merah. Mayoritas saham mengalami penurunan, dengan sektor energi, barang baku, dan transportasi menjadi yang paling tertekan.
Saham-saham Big Caps Terpukul
Saham-saham berkapitalisasi besar seperti Barito Renewables Energy, Bank Rakyat Indonesia, Chandra Asri Pacific, Bank Central Asia, Bank Mandiri, Adaro Energy Indonesia, Telkom Indonesia, Astra International, Bank Negara Indonesia, dan Merdeka Copper Gold menjadi penekan utama IHSG.
Pengaruh dari Pasar Global
Penurunan IHSG tidak terlepas dari pengaruh kondisi pasar global yang tengah bergejolak. Lonjakan nilai tukar yen Jepang akibat kebijakan moneter Bank of Japan (BOJ) yang lebih hawkish menjadi salah satu faktor utama. Selain itu, kekhawatiran akan potensi resesi di Amerika Serikat dan kebijakan moneter yang lebih ketat di berbagai negara juga turut menekan pasar saham global.
Analis: Sentimen Negatif Masih Membayangi
“Penurunan IHSG hari ini menunjukkan bahwa investor masih sangat berhati-hati terhadap perkembangan ekonomi global,” ujar [Nama Analis], seorang analis pasar modal. “Kenaikan suku bunga di berbagai negara dan potensi resesi menjadi faktor yang terus menekan pasar saham.”
Outlook
Para pelaku pasar masih menunggu kejelasan mengenai arah kebijakan moneter global dan perkembangan ekonomi di berbagai negara. Sentimen investor yang masih cenderung negatif diperkirakan akan terus mempengaruhi pergerakan IHSG dalam beberapa waktu ke depan.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor