BeritaInvestor.id – Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) mengusulkan pemerintah memberikan bantuan langsung tunai (BLT) dalam bentuk voucher belanja untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ketua Umum Hippindo Budihardjo Iduansjah menyatakan BLT ini bisa meningkatkan daya beli masyarakat, terutama kelas bawah, dan menghindari perlambatan ekonomi yang diperkirakan di bawah 5% pada kuartal mendatang.
Usulan Stimulus BLT Voucher Belanja
Pemerintah diminta membuka ‘keran belanja’ melalui BLT voucher untuk memicu konsumsi. Budihardjo menekankan industri ritel, yang padat tenaga kerja dan mayoritas offline, sangat tergantung pada stimulus seperti ini untuk tetap berkembang.
Kemarau Ekonomi Pasca-Lebaran
Hippindo khawatir momentum belanja pasca-Lebaran 2025 telah memudar, sehingga pertumbuhan ekonomi mungkin terancam. Budihardjo mengingatkan bahwa jika tidak ada intervensi, ekspansi ekonomi bisa jatuh di bawah 5%, mengganggu stabilitas industri ritel.
Mencabut Efisiensi Anggaran
Selain BLT, Hippindo menyarankan pemerintah mencabut kebijakan efisiensi anggaran. Menurut Budihardjo, penghematan anggaran ini justru memperlambat pertumbuhan dan menghambat daya beli masyarakat.
Ritel Offline: Butuh Momentum
Budihardjo menegaskan ritel offline tidak bisa hanya bergantung pada platform digital. Mereka butuh acara atau stimulus fisik untuk meningkatkan penjualan. ‘Kalau ada acara, kami senang,’ tuturnya.
Disclaimer: Keputusan pembelian / penjualan saham sepenuhnya ada di tangan investor.