PT Hino Finance Indonesia, perusahaan pembiayaan terkemuka, berencana untuk menerbitkan Obligasi II Tahun 2023 dengan target pendanaan hingga Rp700 miliar. Dalam prospektus ringkas yang baru saja dirilis pada Senin (19/6/2023) melalui Harian Bisnis Indonesia, disebutkan bahwa obligasi ini akan terdiri dari dua seri, yakni Seri A dan Seri B. Namun, besaran masing-masing seri dan tingkat bunganya masih dalam penentuan. Seri A akan memiliki jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi, sementara Seri B akan memiliki jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.
Dalam penjelasannya, Hino Finance menyatakan, “Dana yang terhimpun dari penawaran umum obligasi ini, setelah dikurangi komisi, biaya, dan pengeluaran terkait emisi, akan sepenuhnya digunakan untuk modal kerja dalam rangka pembiayaan yang sesuai dengan kegiatan usaha perusahaan.” Perlu dicatat bahwa obligasi ini telah memperoleh peringkat triple A (AAA) dari Fitch dengan rating watch negative.
Namun, penting untuk dicatat bahwa obligasi ini masih menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Diperkirakan bahwa obligasi Hino Finance akan efektif pada tanggal 30 Juni 2023. CIMB Niaga Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, dan Aldiracita Sekuritas Indonesia ditunjuk sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi Hino Finance, sementara PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. ditunjuk sebagai wali amanat. Penjamin emisi obligasi akan ditentukan kemudian.
Berikut adalah jadwal indikatif untuk proses obligasi ini:
Masa Penawaran Awal: 19-23 Juni 2023
Perkiraan Tanggal Efektif: 30 Juni 2023
Perkiraan Masa Penawaran Umum: 4-6 Juli 2023
Perkiraan Tanggal Penjatahan: 7 Juli 2023
Perkiraan Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan: 11 Juli 2023
Perkiraan Tanggal Distribusi Obligasi secara Elektronik: 11 Juli 2023
Perkiraan Tanggal Pencatatan Efek pada Bursa Efek Indonesia (BEI): 12 Juli 2023