BeritaInvestor.id – Saham PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN) menjadi perhatian sejumlah investor individu, termasuk Hermanto Tanoko, seorang crazy rich asal Surabaya. Hermanto Tanoko telah memperkuat kepemilikan sahamnya di BDMN selama sebulan terakhir. Hingga 30 Juni 2023, Hermanto telah mengakumulasi 7,03 juta lembar saham BDMN, meningkat dibandingkan bulan sebelumnya yang sebanyak 7,01 juta lembar. Kepemilikan saham Hermanto di BDMN saat ini mencapai 0,08 persen dan menempatkannya di posisi ke-14 sebagai pemegang saham terbesar BDMN.
Selain Hermanto, beberapa pemilik saham individu BDMN yang juga menjabat sebagai direksi perusahaan ini juga telah memperkuat kepemilikan saham mereka pada paruh pertama tahun 2023. Contohnya, Wakil Direktur Utama Bank Danamon, Honggo Widjojo Kangmasto, meningkatkan kepemilikan saham BDMN sebanyak 301.900 lembar. Begitu pula dengan beberapa Direktur Bank Danamon lainnya seperti Dadi Budiana, Herry Hykmanto, Rita Mirasari, Muljono Tjandra, dan Thomas Sudarma, yang juga membeli saham BDMN dalam jumlah tertentu. Para Direktur tersebut melakukan pembelian saham BDMN dalam rangka program deferred share di mana pembayaran dividen dapat ditangguhkan.
[tv-chart symbol=”IDX:BDMN” width=”420″ height=”240″ language=”en” interval=”D” timezone=”Asia/Bangkok” theme=”White” style=”1″ toolbar_bg=”#f1f3f6″ enable_publishing=”” hide_top_toolbar=”” withdateranges=”” hide_side_toolbar=”” allow_symbol_change=”” save_image=”” details=”” hotlist=”” calendar=”” stocktwits=”” headlines=”” hideideas=”” hideideasbutton=”” referral_id=””]
Tidak hanya pemilik saham individu, investor institusi seperti State Street Corp juga telah menambah kepemilikan saham BDMN sebanyak 247.918 lembar. Porsi kepemilikan mereka meningkat menjadi 7,76 juta lembar dari sebelumnya 7,51 juta lembar. Meskipun BDMN menghadapi kinerja keuangan yang kurang memuaskan pada kuartal I/2023, dengan penurunan laba bersih sebesar 5 persen secara tahunan menjadi Rp818,12 miliar, namun aksi pembelian saham oleh para investor tetap berlangsung.
Meskipun terdapat penurunan dalam beberapa rasio profitabilitas, seperti pengembalian aset (return on asset/ROA) dan pengembalian ekuitas (return on equity/ROE), BDMN tetap mencatatkan tren positif pada sisi pendapatan. Pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) tumbuh sebesar 5 persen menjadi Rp2,15 triliun, sementara pendapatan berbasis komisi atau fee-based income naik sebesar 19 persen secara tahunan menjadi Rp412,3 miliar. Selain itu, bank juga berhasil meningkatkan penyaluran kredit dan pembiayaan syariah sebesar 14 persen menjadi Rp124,35 triliun.
BDMN juga memiliki unit usaha syariah (UUS) yang mencatatkan pertumbuhan yang positif. Unit usaha tersebut, yang dikenal sebagai Bank Danamon Syariah, mencatatkan laba bersih sebesar Rp77,18 miliar pada kuartal I/2023, naik 16,18 persen secara tahunan. Selain itu, BDMN juga memiliki anak perusahaan di bidang pembiayaan, yaitu PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (ADMF) atau Adira Finance. Pada kuartal I/2023, ADMF berhasil mencatatkan laba berjalan sebesar Rp417,03 miliar, dengan pertumbuhan dua digit sebesar 36,93 persen secara tahunan.
Disclamer : keputusan pembelian /penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor