Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Harga Nikel Tinggi dan Kontrak Jangka Panjang Dongkrak Kinerja INCO

by Tim Redaksi
2, May, 2024
in Emiten
0
MIND ID Resmi Akuisisi 14% INCO, Menjadi Pemegang Saham Terbesar
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – PT Vale Indonesia Tbk (INCO) diuntungkan dengan kenaikan harga nikel yang mendekati level psikologis US$ 20.000 per ton. Kenaikan ini, ditambah dengan kontrak jangka panjang dengan pembeli (offtake) yang pasti, menjadi sentimen positif bagi perseroan.

Harga nikel LME, yang menjadi acuan bagi INCO dalam menentukan harga jual, mencapai US$ 18.879 per ton pada awal Mei 2024. Harga ini sempat menyentuh level tertingginya di bulan April di US$ 19.739 per ton.

INCO memiliki offtaker pasti, yaitu Vale Canada Ltd (VCL) dan Sumitomo Metal Mining (SMM) yang merupakan investor global dan pemegang saham perseroan. Kontrak jangka panjang ini menjamin kepastian harga dan penjualan nikel INCO.

Meskipun harga nikel di LME turun pada hari ini, INCO tidak terlalu terpengaruh karena menggunakan harga rata-rata nikel selama sebulan terakhir dalam menentukan harga jual. Selain itu, produksi nikel INCO meningkat 18% dan penjualannya naik 17% di tahun 2023, meskipun harga nikel turun.

Baca:

Direktur Operasi WEGE Dwi Purnomo Mundur: RUPS Akan Finalisasi

SMMA Laba Bersih Melejit 284% Meski Pendapatan Turun di Kuartal I 2025

Faktor utama yang mempengaruhi pendapatan INCO adalah harga nikel dan kuantitas produksi nikel. Perseroan menargetkan pengembangan tambang di proyek Sorowako yang diestimasikan dapat berproduksi pada akhir 2025 dan pabrik di Sorowako diekspektasikan berproduksi secara lengkap pada 2026.

Proyek Bahodopi akan difokuskan pada tambang yang memproduksi pre-saprolite dan proyek Pomalaa diarahkan untuk memproduksi limonite dan saprolite.

Dengan proyek-proyek tambang tersebut, produksi nikel INCO diprediksikan akan double dari sekarang menjadi sekitar 2027.

Analis merekomendasikan beli (buy) untuk saham INCO dengan target harga Rp 4.790. Meskipun ada potensi penurunan pendapatan karena harga nikel turun, INCO diprediksikan masih akan cukup solid pada tahun ini.

 


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Harga NikelINCO SahamKontrak jangka PanjangNikelPT Vale Indonesia Tbk.
Previous Post

Adi Sarana Armada (ASSA) Bukukan Laba Bersih Tumbuh 37% di Q1 2024

Next Post

Bos BRIS Dorong Transaksi Emas di Tengah Ketidakpastian Geopolitik

Next Post
Meski Layanan Sempat Bermasalah, Target Harga Saham BSI (BRIS) masih Menggiurkan

Bos BRIS Dorong Transaksi Emas di Tengah Ketidakpastian Geopolitik

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor