BeritaInvestor.id – Harga minyak turun hampir 1% pada Selasa (5/3) di tengah skeptisisme seputar kemampuan China mencapai target pertumbuhan ekonominya dan penurunan minat risiko investor melawan pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Penurunan Harga Minyak
- Minyak mentah berjangka Brent jatuh 76 sen (0,9%) menjadi US$ 82,04 per barel.
- Minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS turun 59 sen (0,8%) menjadi US$ 78,15 per barel.
Faktor Penekan Harga Minyak
- Target Pertumbuhan Ekonomi China: China, importir minyak terbesar di dunia, menetapkan target pertumbuhan ekonomi pada tahun 2024 sekitar 5%.
- Kurangnya rencana stimulus besar-besaran untuk menopang perekonomian negara yang sedang berjuang mengecewakan para investor.
- Sentimen Penghindaran Risiko: Sentimen penghindaran risiko di pasar keuangan yang lebih luas juga memberikan tekanan pada harga.
- Penguatan Dolar AS: Dolar AS yang tergelincir karena berkurangnya pertumbuhan di sektor jasa.
Faktor Pendukung Harga Minyak
- Permintaan Minyak: Laporan persediaan mingguan AS diperkirakan menunjukkan stok minyak mentah meningkat sekitar 2,1 juta barel pada minggu lalu, yang akan menjadi minggu keenam berturut-turut.
- Penurunan Stok Sulingan dan Bensin: Stok sulingan dan bensin diperkirakan menurun.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor