BeritaInvestor.id – Harga minyak mentah dunia kembali mengalami penurunan pada awal perdagangan hari Kamis (21/9/2023), memperpanjang tren negatif selama dua hari sebelumnya. Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) membuka perdagangan dengan penurunan sebesar 1,09%, mencapai US$89,3 per barel, sementara harga minyak mentah Brent juga membuka dengan penurunan sebesar 0,48%, berada pada level US$93,08 per barel.
Penutupan perdagangan pada hari Rabu (20/9/2023) juga mencatatkan penurunan harga minyak, dengan minyak WTI turun 1,01% ke posisi US$90,28 per barel dan minyak Brent terkoreksi sebesar 0,86% ke posisi US$93,53 per barel. Penurunan ini mengakibatkan harga minyak Brent mencapai level terendah dalam satu minggu, menandai penurunan terendah sejak 13 September.
Penurunan harga minyak ini sebagian besar dipengaruhi oleh kebijakan yang diambil oleh The Federal Reserve AS, yang mempertahankan suku bunga acuan tanpa perubahan, namun mengindikasikan sikap hawkish dengan proyeksi kenaikan suku bunga lebih lanjut pada akhir tahun.
Kontrak minyak WTI untuk bulan Oktober telah berakhir pada hari Rabu, dan perhatian beralih ke kontrak minyak mentah berjangka WTI untuk bulan November (CLX3), yang turun sekitar 82 sen menjadi US$89,66 per barel. Meskipun harga minyak mengalami penurunan, Brent masih berada dalam zona overbought selama 14 hari berturut-turut, mencatatkan rekor terpanjang sejak tahun 2012.
Kenaikan suku bunga yang diantisipasi oleh para pengambil kebijakan The Fed bertujuan untuk mengendalikan inflasi yang dapat memperlambat pertumbuhan ekonomi dan mengurangi permintaan minyak. Namun, kombinasi antara kenaikan suku bunga lebih lanjut, penguatan nilai tukar dolar, dan potensi peningkatan harga minyak dapat meningkatkan kemungkinan resesi.
Sementara itu, pasar energi tampaknya tidak memberikan reaksi berarti terhadap data persediaan minyak mentah AS yang menunjukkan penurunan sesuai ekspektasi pada minggu sebelumnya. Penurunan stok minyak mentah disebabkan oleh kuatnya ekspor minyak, sementara persediaan bensin dan solar menurun karena proses pemeliharaan tahunan pabrik penyulingan pada musim gugur.
Di Inggris, data menunjukkan penurunan inflasi yang tidak terduga pada bulan Agustus, dengan indeks harga konsumen turun sebanyak 0,1 poin persentase menjadi 6,7%, mencapai level terendah sejak Februari 2022. Goldman Sachs memproyeksikan bahwa Bank of England (BoE) akan mempertahankan suku bunga pada hari Kamis.
Sementara di Jepang, ekspor mengalami penurunan pada bulan Agustus untuk bulan kedua berturut-turut, terkendala oleh penurunan permintaan akan baja dan minyak dari China, yang memicu kekhawatiran akan penurunan ekonomi akibat kenaikan suku bunga global.
Disclaimer : Artikel ini hanya bersifat informasional dan tidak mengandung rekomendasi investasi.