BeritaInvestor.id – Harga minyak tergelincir pada Rabu (20/3/2024) dipicu oleh dua faktor utama: keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga dan kekhawatiran yang berkelanjutan tentang permintaan.
Keputusan The Fed dan Dampaknya pada Pasar Minyak
The Fed pada Rabu (20/3) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuannya pada kisaran 5,25%-5,50%. Keputusan ini sesuai dengan ekspektasi pasar dan tidak memberikan dampak signifikan pada harga minyak.
Andrew Lipow, presiden Lipow Oil Associates, mengatakan bahwa keputusan suku bunga The Fed sesuai ekspektasi dan dampaknya terhadap pasar minyak terbatas.
Kekhawatiran Permintaan dan Dampaknya pada Harga Minyak
Meskipun suku bunga stabil, kekhawatiran tentang permintaan global terus membebani harga minyak. Perlambatan ekonomi global dan meningkatnya inflasi di berbagai negara dapat menekan permintaan minyak.
Data Persediaan Minyak AS
Badan Informasi Energi AS (EIA) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS turun secara tak terduga pada minggu lalu. Penurunan ini disebabkan oleh peningkatan ekspor dan aktivitas kilang yang tinggi.
Matt Smith, analis minyak utama di Kpler, mengatakan bahwa penurunan persediaan minyak mentah disebabkan oleh peningkatan jumlah kilang dan kuatnya ekspor minyak mentah.
Serangan Ukraina terhadap Aset Penyulingan Rusia
Serangan Ukraina terhadap aset penyulingan Rusia telah membantu mendorong harga minyak mentah lebih tinggi. Para pelaku pasar menilai dampaknya terhadap keseimbangan pasokan minyak mentah dan bahan bakar.
Analis ING Warren Patterson mengatakan bahwa jika gangguan ini berkepanjangan, hal ini pada akhirnya dapat memaksa produsen Rusia mengurangi pasokan jika mereka tidak dapat mengekspor seluruh minyak mentah ini.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor