Berita Investor
No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
Berita Investor
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator
No Result
View All Result
Berita Investor
No Result
View All Result

Harga Minyak Tertahan di Bawah US$ 70 per Barel, Lesunya Permintaan dan Produksi AS Jadi Penyebab

by Tim Redaksi
8, December, 2023
in Ekonomi
0
OPEC+ Sepakati Pengurangan Produksi, Namun Harga Minyak Masih Turun
Share on FacebookShare on TwitterShare on Whatsapp

BeritaInvestor.id – Harga minyak mentah dunia pada Jumat (8/12/2023) masih bergerak di bawah level US$ 70 per barel, dipicu oleh lesunya permintaan energi di Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok.

Pada pukul 7.43 WIB, harga minyak WTI kontrak Januari 2024 di New York Mercantile Exchange menguat 0,73% ke US$ 69,85 per barel. Dalam sepekan, harga minyak acuan AS ini anjlok 5,7%.

Sedangkan harga minyak Brent kontrak Februari 2024 kemarin ditutup pada US$ 74,05 per barel, turun 0,34%. Harga minyak acuan internasional ini anjlok 6,12% dari posisi akhir pekan lalu di US$ 78,88 per barel. Kemarin, harga kedua acuan minyak mencatatkan harga terendah sejak akhir Juni.

“Dengan importir minyak terbesar dunia (Tiongkok) menutup dahaganya terhadap minyak mentah, tekanan tetap ada pada harga karena produsen terbesar, Amerika Serikat, terus melanjutkan produksinya,” kata analis PVM Oil, John Evans kepada Reuters.

Baca:

Pertamina Drilling Gencar Bor Migas di Kaltara untuk Tingkatkan Produksi Nasional

Kemendag Evaluasi Regulasi dan Kolaborasi Mitigasi Krisis Ritel

Produksi AS tetap mendekati rekor tertinggi lebih dari 13 juta barel per hari, menurut data Administrasi Informasi Energi (EIA) AS. Stok bensin AS naik 5,4 juta barel pada pekan lalu menjadi 223,6 juta barel, kata EIA, lebih dari lima kali lipat peningkatan 1 juta barel yang diperkirakan.

Kekhawatiran terhadap perekonomian Tiongkok juga membatasi kenaikan harga minyak. Data bea cukai Tiongkok menunjukkan bahwa impor minyak mentah pada bulan November turun 9% dari tahun sebelumnya karena tingkat persediaan yang tinggi, indikator ekonomi yang lemah, dan melambatnya pesanan dari penyulingan independen melemahkan permintaan.

Meskipun total impor Tiongkok turun secara bulanan, ekspor tumbuh pada bulan November untuk pertama kalinya dalam enam bulan. Data ini menunjukkan peningkatan arus perdagangan global mungkin membantu sektor manufaktur.

Lembaga pemeringkat Moody’s memberikan peringatan penurunan peringkat pada Hong Kong, Makau, dan banyak perusahaan milik negara serta bank Tiongkok pada hari Rabu, sehari setelah lembaga tersebut memberikan peringatan penurunan peringkat pada peringkat kredit negara Tiongkok.

Harga minyak telah turun sekitar 10% sejak OPEC+, Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan sekutunya, mengumumkan pengurangan produksi sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari (bph) untuk kuartal pertama tahun depan.

“Pasar tampaknya menunjukkan bahwa mereka tidak percaya OPEC+ memiliki kemampuan untuk menindaklanjuti pengurangan produksi mereka,” kata Phil Flynn, analis Price Futures Group di Chicago.

Arab Saudi dan Rusia, dua eksportir minyak terbesar, pada hari Kamis menyerukan semua anggota OPEC+ untuk bergabung dalam perjanjian pengurangan produksi demi kebaikan perekonomian global.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman bertemu pada hari Rabu (7/12) untuk membahas kerja sama harga minyak lebih lanjut, sementara anggota OPEC+ Aljazair mengatakan tidak akan mengesampingkan perpanjangan atau memperdalam pengurangan pasokan minyak.

Pada hari Selasa, Wakil Perdana Menteri Rusia Alexander Novak mengatakan kelompok produsen siap untuk memperkuat pengurangan pasokan minyak pada kuartal pertama tahun 2024.

Rusia telah berjanji untuk mengungkapkan lebih banyak data mengenai volume penyulingan dan ekspor bahan bakarnya setelah OPEC+ meminta Moskow untuk lebih transparan mengenai pengiriman bahan bakar rahasia dari banyak titik ekspor di seluruh negeri.


Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor

Tags: Berita SahamHarga Minyak DuniaMinyak Brent dan WTIsaham
Previous Post

Harga CPO Anjlok Lima Hari Beruntun, Ditekan Stok Tinggi dan Kekhawatiran Ekonomi China

Next Post

Emiten Baru PTPS Bagikan Dividen Interim Rp2,601 Miliar

Next Post
Emiten Baru PTPS Bagikan Dividen Interim Rp2,601 Miliar

Emiten Baru PTPS Bagikan Dividen Interim Rp2,601 Miliar

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

  • Home
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor

No Result
View All Result
  • Home
  • Ekonomi
  • Emiten
  • Regulator

Hak Cipta © 2023 - Berita Investor