BeritaInvestor.id – Harga minyak merosot hampir 5% pada Kamis (16/11/2023), mencapai level terendah dalam empat bulan. Khawatir terhadap permintaan minyak global dipicu oleh data ekonomi yang lemah dari Amerika Serikat (AS) dan Asia.
Menurut Reuters, harga minyak Brent berjangka turun 4,6% menjadi US$ 77,42 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 4,9% menjadi US$ 72,90. Kedua jenis minyak tersebut diperdagangkan pada level terendah sejak 7 Juli.
Kondisi pasar semakin merosot dengan kontrak bulan depan WTI dan Brent yang diperdagangkan di bawah kontrak tanggal selanjutnya, menciptakan struktur yang dikenal sebagai contango.
Analis di Price Futures Group, Phil Flynn, menyatakan suasana negatif dan membutuhkan perubahan yang signifikan untuk mengembalikan kepercayaan investor. Peningkatan klaim tunjangan pengangguran di AS dan penurunan penjualan ritel menjadi faktor penurunan harga minyak.
Meskipun OPEC dan Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan keterbatasan pasokan, data persediaan minyak AS yang berlimpah memberikan tekanan tambahan. Investor juga dihentikan oleh perkiraan perlambatan produksi kilang minyak China dan ketegangan geopolitik antara Israel dan Iran.
Disclamer : keputusan pembelian / penjualan Saham sepenuhnya ada di tangan investor